Di Mana Qabil Membunuh Habil? Ini Lokasinya

0
gunung qasiyyun - di mana qabil membunuh habil
Gunung Qasiyyun (Pinterest)

Qabil dan Habil sama-sama putra Nabi Adam ‘alaihis salam. Awalnya, hubungan keduanya baik-baik saja. Hingga hasad menjangkiti Qabil lalu terjadilah pembunuhan pertama dalam sejarah umat manusia. Qabil membunuh Habil.

Bagaimana kisah pembunuhan itu dan di manakah Qabil membunuh Habil? Ibnu Katsir rahimahullah menguraikannya dalam Qashashul Anbiya’.

Qabil Membunuh Habil

Nabi Adam dan Bunda Hawa memiliki anak-anak kembar. Uniknya, masing-masingnya adalah laki-laki dan perempuan. Qabil dan saudari kembarnya adalah kakak dari Habil dan saudari kembarnya.

Karena tidak ada manusia lain di muka bumi, pernikahan pertama di bumi ini adalah penikahan antarsaudara. Sama-sama berayah Nabi Adam dan beribu Hawa.

Allah memberikan anak-anak kembar laki-laki dan perempuan kepada Adam bukan tanpa maksud. Di antara tujuannya adalah agar Nabi Adam bisa menikahkan anaknya dengan saudarinya yang lebih jauh. Maksudnya, bukan dengan saudari kembarnya.

Maka, Nabi Adam hendak menikahkan Qabil dengan saudari Habil dan menikahkan Habil dengan saudari Qabil. Di sinilah bibit hasad itu muncul dan mulai menguasai Qabil.

Qabil menilai saudari kembarnya lebih cantik daripada saudari kembar Habil. Qabil ingin menikahi saudari kembarnya sendiri. Ia tidak mau jika Habil menikahi gadis cantik itu, sementara dirinya dinikahkan dengan saudari kembar Habil yang tidak begitu cantik.

Nabi Adam tidak langsung memaksa. Mengetahui penolakan Qabil, Nabi Adam memerintahkan keduanya untuk berkurban.

Dahulu, kurban yang Allah terima bisa langsung diketahui melalui tanda. Yakni dengan datangnya api yang menyambar kurban tersebut. Kurban yang Allah terima akan terbakar sedangkan kurban yang tidak Allah terima akan utuh tidak tersentuh.

Habil memiliki banyak domba. Maka, ia memilih domba yang paling besar dan paling baik di antara domba-dombanya. Ia ingin mempersembahkan yang terbaik kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Sedangkan Qabil, ia adalah seorang petani. Ia menyiapkan kurban dari hasil pertaniannya tetapi justru memilih yang buruk-buruk sebagai kurban itu.

Kedua kurban diletakkan di suatu tempat. Mereka menunggu untuk melihat kurban siapa yang Allah terima. Lalu api datang menyambar domba milik Habil.

Mengetahui kurban Habil diterima sedangkan kurbannya ditolak, Qabil marah. “Aku akan membunuhmu sehingga engkau tidak bisa menikah,” kata Qabil sebagaimana Ibnu Katsir kutip dalam Qashashul Anbiya’.

Baca juga: Istri Abu Bakar

Lokasi Qabil Membunuh Habil

Mendapat ancaman dari kakaknya, Habil menjawab sebagaimana Allah abadikan dalam Surat Al-Maidah ayat 27-28.

“Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertakwa. Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam.”

Hasad yang telah menguasai Qabil membuat laki-laki ini membunuh adiknya sendiri. Lalu timbul persoalan baru, apa yang harus ia lakukan terhadap mayat Habil. Lalu Allah mengutus burung gagak menggali tanah untuk memperlihatkan kepada Qabil bagaimana cara mengubur jenazah saudaranya. Melihat itu, Qabil pun akhirnya mengubur Habil.

Di mana lokasi Qabil membunuh Habil? Ibnu Katsir menyebutkan dalam kitab yang sama bahwa di gunung Qasiyyun, selatan kota Damaskus, ada sebuah goa bernama Magharatul Damm (goa darah). Di situlah Qabil membunuh Habil. Namun, informasi itu sumbernya dari ahli kitab sehingga Ibnu Katsir menutupnya dengan ucapan wallahu a’lam bish shawab.

Baca juga: Kisah Tahajud Seorang Pengangguran

Bahaya Hasad

Kisah Qabil membunuh Habil ini menunjukkan bahwa hasad adalah penyakit hati yang sangat berbahaya. Pembunuhan pertama dalam sejarah umat manusia terjadi akibat hasad.

Pertama, Qabil hasad kepada Habil karena ia akan menikah dengan saudari kembarnya yang lebih cantik. Kedua, Qabil lebih hasad lagi tatkala kurban Habil diterima sedangkan kurbannya tertolak.

Jika hasad bisa membuat seseorang membunuh saudaranya sendiri, apa yang tidak mungkin terjadi pada orang lain? Hasad mengakibatkan permusuhan hingga memicu peperangan. Hasad juga melahirkan kezaliman, merusak masyarakat, dan bisa menghancurkan peradaban.

Secara pribadi, hasad adalah dosa besar yang menghanguskan amal serta memangkas agama. Hasad membuat sakit sendiri hati pelakunya, tidak bisa bahagia di dunia, dan ujungnya adalah neraka. Na’udzubillah min dzalik. [Muchlisin BK/Kisahikmah]

Artikel sebelumnyaAmalkan Surat Al Waqiah, Langsung Dapat Rezeki Senilai Gaji
Artikel berikutnyaAsbabun Nuzul Surat Al Humazah