Lamanya pernikahan tidak menjamin kesetiaan jika masing-masing pasangan tidak berupaya merawat komitmennya masing-masing. Perselingkuhan sangat mungkin terjadi. Dan semakin menyakitkan jika lawan selingkuh adalah saudara ipar.
Meski ini nyata, banyak yang terbelalak dan berharap, andai waktu bisa diputar agar sesal tak terbit di kemudian hari.
Seorang laki-laki dan perempuan yang sudah menjalin hubungan pernikahan selama delapan tahun atau sembilan puluh enam bulan atau sekitar dua ribu sembilan ratus dua puluh hari. Jumlahnya semakin banyak jika dijadikan jam atau menit.
Dari pernikahan itu dikaruniai seorang anak laki-laki yang berusia enam tahun. Buah cinta yang menyejukkan jiwa.
Di tahun ke delapan itu, sang suami berniat memperbaiki komitmen pernikahannya, meski percuma belaka. Dia mengaku telah berzina dengan adik dari istrinya, saudara ipar. Bukan hanya sekali, tapi berkali-kali. Mereka telah menyembunyikan kebejatan yang dilakukan selama bertahun-tahun ini.
Malangnya, si istri tidak terlalu kaget dan meminta maaf serupa. Rupanya, dia juga berselingkuh dengan laki-laki lain dan mengaku berzina tiga pekan yang lalu. Lantaran kebodohannya, si istri meminta kepada suami agar dia menikahi adiknya. Padahal, menikah dengan dua saudara kandung sekaligus dihukumi haram.
Kisah lainnya lebih memilukan. Saudara ipar tinggal dalam satu rumah dengan sang mertua. Kedua anaknya yang merupakan pasangan dari dua menantunya itu bekerja di luar negeri. Saking seringnya bertemu, nafsu pun timbul hingga keduanya melakukan perzinaan.
Malangnya, sang mertua melihat perbuatan nista itu secara langsung, saat pulang berbelanja. Menjijikkan. Membuat muak.
Kasus lainnya tentu amat banyak, apalagi di akhir zaman ini. hendaknya kita waspada dengan menjaga diri dan pasangan kita dari keburukan yang amat nyata ini.
Jika ingin melindungi pasangan dari perzinaan, jagalah diri sendiri dari zina. Sebab jika menelikung, pasangan akan memiliki peluang zina yang makin besar.
Khusus untuk saudara ipar, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam sudah menyampaikan nasihat. Saudara ipar disebut sebagai kematian, sebab berpeluang besar dalam mengantarkan pada zina karena awamnya pengetahuan manusia pada umumnya.
Bersikap waspadalah. Jangan lalai. Mari menjaga diri agar pasangan kita pun terjaga. Batasi diri dari pergaulan dengan saudara ipar karena hal itu merupakan salah satu nasihat agung Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam.
Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]