‘Umar Pun Menangis dan Mengucap, “Alhamdulillah…”

0

Amirul Mukminin ‘Umar bin Khaththab sedang mendapatkan banyak rezeki. Maka, dipanggillah salah satu pembantu yang berada di dekatnya. “Ambillah uang ini. Pergilah ke rumah Abu ‘Ubaidah bin Jarrah. Berikan uang ini kepadanya. Dan,” perintah ‘Umar, “perhatikanlah apa yang dilakukan olehnya.”

Dalam jenak, berlalulah sang pembantu menuruti perintah majikan shalihnya itu. Sesampainya di rumah yang dituju dan bertemu dengan sang empunya kediaman, sang pembantu berkata, “Ini ada kiriman harta dari Amirul Mukminin. Dia berpesan, ‘Silakan manfaatkan uang ini untuk keperluan Anda’.”

“Semoga,” jawab Abu ‘Ubaidah seraya panjatkan doa, “Allah Ta’ala melimpahkan kasih sayang kepadanya. Semoga Allah Ta’ala memberikan balasan melimpah atas kebaikannya.” Selanjutnya, Abu ‘Ubdaidah pun memanggil pembantunya. Katanya sampaikan perintah, “Tolong bantu aku. Bagikan semua harta ini kepada fakir miskin dan semua orang yang membutuhkannya.”

Lepas melihat kejadian di rumah Abu ‘Ubaidah bin Jarrah, sang pembantu pun kembali mendatangi Amirul Mukminin ‘Umar bin Khaththab seraya melaporkan apa yang disaksikannya.

“Berikan uang ini,” perintah ‘Umar kedua kali kepada pembantunya, “kepada Mu’adz bin Jabal.” Seraya menyerahkan uang senilai empat ratus dirham. Tak lupa, ‘Umar juga memerintahkan kepada pembantunya untuk memperhatikan, apa yang dilakukan oleh Mu’adz terhadap pemberian itu.

Segera setelah menerima pemberian Amirul Mukminin, Mu’adz pun memanggil pembantunya, “Tolong bantu aku. Bagikan harta ini kepada fakir miskin dan semua yang membutuhkan.” Ketika harta itu hampir habis, datanglah istri Mu’adz bin Jabal. Katanya, “Demi Allah, aku termasuk miskin.” Kata sang suami, “Ambillah. Dua dirham saja.” Empat ratus dirham pun habis dalam sekali bagi.

Selepasnya, kembalilah sang utusan kepada ‘Umar bin Khaththab untuk melaporkan apa yang dilihatnya.

Setelah mendengar penuturan pembantunya, ‘Umar pun memerintahkan untuk ketiga kali. Kali ini, giliran Sa’ad bin Abi Waqqash. Kata ‘Umar, “Berikan uang ini kepadanya. Dan perhatikan apa yang dia lakukan terhadap uang senilai empat ratus dirham ini.”

Serupa dengan dua kejadian pertama, Sa’ad pun membagikan semua harta yang diperolehnya dari Amirul Mukminin. Habis dalam sekali bagi. Lalu, sang utusan pun kembali kepada ‘Umar dan melaporkan kejadian yang dilihatnya.

Sesaat setelah mendapati laporan dari pembantunya ini, sebagaimana dituturkan Amru Khalid dalam Siapa Membeli Surga, ‘Umar pun menangis dan berkata penuh syukur, “Alhamdulillah…” Segala puji bagi Allah Ta’ala.

Mereka inilah generasi-generasi terbaik yang membeli surga dengan semua yang dikaruniakan kepadanya, dengan harta dan nyawanya.

Bagaimana dengan kita? Rabbanaghfirlanaa… [Pirman/Kisahikmah]

Artikel sebelumnyaIstri Terburuk yang Membunuh Semua Suaminya
Artikel berikutnyaNasihat ‘Utsman bin ‘Affan Agar Dicintai Allah, Malaikat, dan Manusia