Tuan Presiden Jokowi, Perintahkan Bawahan Anda untuk Membaca Doa-doa Ini

0

Di dalam buku Agar Tidak Terpedaya Setan, Syeikh Muflih al-Maqdisi mengutip sebuah surat yang ditulis oleh Khalifah ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz. Surat itu berisi ayat-ayat al-Qur’an yang ditujukan ke seluruh daerah di bawah pemerintahan salah satu khalifah kebanggaan umat Islam ini.

Andai, Tuan Presiden berkenan meneladani ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz, meski dan dimulai dari soal surat-menyurati ini.

Di dalam surat tersebut, ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz memerintahkan kepada seluruh pemimpin di daerah-daerah kekuasannya untuk senantiasa membaca doa-doa berikut:

Doa Nabi Adam ‘Alaihis salam

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya (pastilah) kami termasuk orang-orang yang merugi.” (Qs. al-A’raf [7]: 23)

Doa Nabi Nuh ‘Alaihis salam

رَبِّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْأَلَكَ مَا لَيْسَ لِي بِهِ عِلْمٌ ۖ وَإِلَّا تَغْفِرْ لِي وَتَرْحَمْنِي أَكُن مِّنَ الْخَاسِرِينَ

“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tiada mengetahui (hakikat)nya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi.” (Qs. Hud [11]: 47)

Doa Nabi Yunus ‘Alaihis salam

لَّا إِلَٰهَ إِلَّا أَنتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

“Tidak ada Tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zhalim.” (Qs. al-Anbiya’ [21]: 87)

Doa Nabi Musa ‘Alaihis salam

رَبِّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي فَغَفَرَ لَهُ ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

“’Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri. Karena itu, ampunilah aku.’ Maka Allah mengampuninya. Sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. al-Qashash [28]: 16)

Sebagaimana kita ketahui, khalifah ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz sukses memimpin hanya dalam kurun dua setengah tahun. Beliau berhasil membawa rakyatnya menuju kesejahteraan lahir dan bathin serta menjadi orang-orang beriman yang senantiasa menjadikan Allah Ta’ala sebagai satu-satunya sesembahan yang hak diibadahi.

Selanjutnya, doa-doa ini harus dimaknai dengan sempurna melalui amal. Ialah kerja keras, cerdas, dan ikhlas. [Pirman/Kisahikmah]

Artikel sebelumnyaKiat Nabi Untuk Meluluhkan Hati Pembenci Dakwah
Artikel berikutnyaKetika Shahabiyah Ini Wafat, Nabi Rebahan Di Sebelah Jenazahnya