‘Sealim Apa Pun, Seseorang Tidak Masuk Surga Kecuali…’

0

Kalimat dalam judul tulisan ini merupakan salah satu tema yang disampaikan oleh Kiyai Haji Muhammad Arifin Ilham dalam taushiyahnya Kamis, 3 Maret 2016 lalu di Polsek Pagedangan Kecamatan Pagedangan Kabupaten Tangerang Banten. Menyampaikan banyak hikmah di acara tersebut, kiyai berwibawa ini menyampaikan salah satu rahasia surga yang jarang dipahami oleh kaum Muslimin.

“Sealim apa pun,” ujar beliau, “seseorang tidak akan masuk surga, kecuali,” hentinya sejenak, menghela nafas, diiringi rasa penasaran dan antusiasme para jamaah.

Sebagai lanjutan atas kalimatnya, dai yang telah menjalankan sunnah poligami ini berkata, “kecuali orang-orang yang bertaubat. Orang-orang yang rajin memohon ampun. Sebab memohon ampun merupakan sebab turunnya Rahmat dari Allah Ta’ala kepada hamba-hamba-Nya.”

Disebutkan dalam banyak sabdanya, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam menyebutkan bahwa seorang Muslim tidak akan masuk surga karena amalnya. Sebagus apa pun, amalan seseorang tidak akan memasukkan pelakunya ke dalam surga. Amalan-amalan yang dikerjakan hanya menjadi salah satu sebab diturunkannya Rahmat Allah Ta’ala. Dengan rahmat itulah, seseorang dimasukkan ke dalam tempat yang penuh kenikmatan itu.

Karenanya, dai asal Banjarmasin ini mengajak diri sendiri dan jamaah yang hadir serta kaum Muslimin untuk senantiasa memohon ampun kepada Allah Ta’ala. Tiada manusia yang bebas dari dosa. Semua manusia bergelimang dosa, kecuali Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam yang terjaga dari dosa, ma’shum.

Meski demikian, sang manusia teladan dan junjungan alam ini masih senantiasa meminta ampun kepada Allah Ta’ala. Disebutkan dalam sebuah riwayat, beliau memohon ampun kepada Allah Ta’ala dengan mengucapkan kalimat istighfar sebanyak tujuh puluh kali dalam sehari. Dalam riwayat lain disebutkan, beliau beristighfar sebanyak seratus kali dalam sehari.

Jika beliau yang terjaga dari dosa saja senantiasa membaca istighfar hingga ratusan kali dalam sehari, berapakah jumlah yang seharusnya kita baca atas dosa-dosa diri yang tak terhitung? Baik dosa besar atau kecil, dosa yang disengaja atau tidak, dosa tersembunyi atau terang-terangan, dan lain sebagainya.

Meminta ampun kepada Allah Ta’ala juga merupakan salah satu tanda kebaikan bahwa Dia Ta’ala masih menghendaki kebaikan dalam diri seorang hamba.

Astaghfirullah al-‘azhiim.

Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]

Artikel sebelumnyaRahasia Kuat Poligami dari KH M Arifin Ilham
Artikel berikutnya[Kisah Haru] Meninggal Dalam Keadaan Berpelukan