Tiada yang mustahil jika Allah Ta’ala Menghendaki. Dia Mahakuasa untuk mengabulkan semua permintaan hamba-hamba-Nya. Pun soal rezeki, Dia Mahakuasa untuk memberikan harta kepada seorang hamba, dalam sekejap mata; melebihi perkiraan dan usaha sang hamba dalam mendapatkannya.
Terkisahlah seorang anak cerdas yang berada di tahun terakhir Sekolah Menengah Atas. Sayangnya, ia berada di keluarga yang kurang mampu secara materi. Maka sang Ibu yang menjadi orang tua tunggal bagi sang Anak sebab suaminya telah wafat mengalami kebingungan tentang kelangsungan pendidikan buah hatinya itu.
Pasalnya, sang Anak ingin melanjutkan di Universitas Indonesia dengan biaya yang tidak sedikit, sedangkan sang Ibu mengusulkan kepada anaknya agar melanjutkan di Sekolah Tinggi Akuntasnsi Negara karena biaya ditanggung oleh Pemerintah.
Namun, tekad sang Anak bulat. Maka ketika sang Ibu berusaha membujuknya, ia hanya mengatakan, “Insya Allah Nanda bisa, Bu. Kita usahakan yang terbaik saja. Nanda juga bisa kan kuliah sembari bekerja?”
Lantaran bulatnya tekad sang Anak, ibunya pun menjadi yakin dan menguapayakan yang terbaik untuk anak semata wayangnya itu. Setelah itu, sang Ibu dan anaknya itu semakin istiqamah dalam melaksanakan ibadah wajib dan menambahnya dengan ragam amalan sunnah yang disyariatkan.
Fardhu lima waktu, Rawatib, Tahajjud, Dhuha, silaturahim, dzikir, membaca al-Qur’an; adalah amalan yang didawamkan setiap hari. Hingga tibalah masa ujian masuk universitas, dan kemudian; mereka mendapati sebuah dilema yang kembali menyeruak.
Kabar diterima adalah berita bahagia, namun jumlah bayaran adalah hal lain yang mengernyitkan dahi, membuat bingung, dan memaksa keduanya untuk memeras otak mencari cara.
Tapi lagi-lagi, Allah Ta’ala tak pernah menzhalimi hamba-hamba-Nya. Dia mengabulkan semua permintaan hamba-Nya; di dunia, diganti dengan yang lebih baik, atau kelak di akhirat berupa surga dan kenikmatan di dalamnya.
Pun, untuk ibu dan anaknya ini. Allah Ta’ala telah mempersiapkan hasil akhir yang manis bagi mereka.
Sang Ibu bekerja sebagai buruh cuci. Hari itu, ia menuju rumah majikannya. Tak biasa, tiba-tiba sang Majikan bertanya tentang anaknya, “Nanda mau lanjut ke mana? Sayang kalau gak lanjut. Karena dia pintar.”
Tanpa disadari, mengalirlah cerita dari sang Ibu kepada majikannya itu. Sang Majikan pun meminta izin masuk ke kamarnya. Tak lama kemudian, sang Majikan menyodorkan amplop berwarna putih dengan isi yang agak tebal.
Tak kuasa menolak, sang Ibu pun menerimanya. Tak ada kata yang sanggup terucap selain terima kasih dan pelukan yang sangat erat sembari berurai air mata. Seperti mimpi, dua puluh juta dalam sekejap diberikan oleh Allah Ta’ala kepada siapa yang Dikehendaki-Nya. [Pirman]
Rujukan: 7 Password Percepatan Rezeki