“Berdoalah kepada-Ku,” firman Allah Ta’ala dalam al-Qur’an, “niscaya akan Kukabulkan permintaanmu.”
Namun, sebagaimana disebutkan dalam sunnah Nabi-Nya, ada orang-orang yang tertolak doanya. Siapakah mereka?
“Wahai sekalian manusia,” sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam suatu ketika, “sesungguhnya Allah Ta’ala itu baik, dan tidak menerima kecuali yang baik-baik.”
Dia Mahabaik, dan menolak semua jenis keburukan. Sebab itu, semua yang diperintahkan-Nya adalah kebaikan, dan semua yang menjadi larangan-Nya adalah keburukan.
Lanjut Rasulullah sebagaimana diriwaytkan dari Abu Hurairah, “Sesungguhnya Allah Ta’ala telah memerintahkan kepada orang-orang yang beriman apa yang telah diperintahkan kepada para Rasul-Nya.”
Kemudian Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam membacakan ayat yang artinya, “Hai para Rasul, makanlah makanan yang baik-baik dan kerjakanlah amal shaleh. Sesungguhnya Aku Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Qs. al-Mu’minun [23]: 51)
Dilanjutkan dengan Firman-Nya, “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami kurniakan kepadamu.” (Qs. al-Baqarah [2]: 172)
“Setelah itu,” lanjut Imam Ahmad meriwayatkan, “Rasulullah menceritakan seseorang yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut, dan pakaiannya berdebu.”
“Orang tersebut,” sebagaimana diriwayatkan pula oleh Imam Muslim, “mengangkat kedua tangannya ke langit seraya mengucapkan, ‘Ya Rabbku, ya Rabbku.'”
Tutur Rasulullah sebagaimana diriwayatkan pula oleh Imam Tirmidzi ini, “Sementara makanannya haram, minumannya juga haram, pakaiannya haram, dan dibesarkan (tumbuh) dengan makanan yang haram.”
Pungkas Nabi Shallalahu ‘alaihi wa Sallam sebagaimana dikutip oleh Imam Ibnu Katsir dalam Tafsirnya, “Bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan?”
Itulah di antara sebab tertolaknya sebuah permintaan yang dipanjatkan kepada Allah Ta’ala. Bahkan jika ada sedikit saja makanan haram yang masuk ke dalam tubuh dan menjadi daging, maka berhak bagi tersebut satu tempat di neraka.
Makanan yang haram sudah dijelaskan oleh Allah Ta’ala melalui al-Qur’an dan Sunnah Nabi-Nya, baik yang haram secara zatnya, haram dalam mendapatkannya, ataupun karena tidak menyebut nama Allah ketika menyembelihnya.
Semoga hadits ini bisa menjadi sarana evaluasi diri. Jika ada doa yang terhambat, bisa jadi sebabnya lantaran makanan yang masuk ke dalam perut. Karenanya, makanlah yang baik dan halal, serta janganlah berlebih-lebihan. [Pirman]