Mukjizat Nabi ‘Isa dalam Surat Ali ‘Imran dan al-Maidah

0
ilustrasi @periergaa

Nabi ‘Isa ‘Alaihis salam merupakan Nabi dan Rasul Allah Ta’ala yang dilahirkan tanpa adanya seorang ayah. Beliau merupakan salah satu Nabi Ulul ‘Azmi bersama Nabi Nuh, Musa, Ibrahim, dan Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Sebagai mukjizat kepada Nabi ‘Isa, Allah Ta’ala menurunkan kepada anak Maryam ini kitab Injil dan beberapa mukjizat lainnya yang tidak bisa ditandingi oleh siapa pun kaumnya kala itu. Berikut kami nukilkan mukjizat-mukjizat Nabi ‘Isa yang terdapat di dalam surat Ali ‘Imran dan al-Maidah.

Menghidupkan Burung

Allah Ta’ala berfirman, “Aku membuat untukmu dari tanah berbentuk burung, kemudian aku meniupnya. Maka ia menjadi seekor burung dengan izin Allah.” (Qs. Ali ‘Imran [3]: 49)

“Dan ingatlah,” firman Allah Ta’ala, “di waktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan izin-Ku.” (Qs. al-Maidah [5]: 110)

Menjelaskan makna ayat ini, Imam Ibnu Katsir mengatakan, “Demikianlah ‘Isa menciptakan bentuk sebuah burung yang terbuat dari tanah liat, lalu meniupnya. Kemudian burung itu, dengan disaksikan banyak orang, terbang dengan sebenar-benarnya atas izin Allah Ta’ala.”

Pungkas beliau menerangkan, “Allah Ta’ala menjadikan hal itu sebagai mukjizat baginya yang menunjukkan bahwa Dia benar-benar mengutusnya.”

Menyembuhkan Penyakit Buta dan Kusta

“Dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak lahirnya, dan orang yang berpenyakit kusta.” (Qs. Ali ‘Imran [3]: 49)

“Dan ingatlah, ketika kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibunya , dan orang yang berpenyakit kusta dengan seizin-Ku.” (Qs. al-Maidah [5]: 110)

Nabi ‘Isa ‘Alaihis salam mampu menyembuhkan orang yang buta sejak lahirnya. Demikian juga dengan orang yang memiliki penyakit kusta. Di antara hikmah atas mukjizat ini, Ibnu Katsir mengatakan, “Karena yang demikian itu merupakan mukjizat yang amat hebat dan sangat menantang.”

Menghidupkan Orang Mati

“Dan aku hidupkan orang yang mati dengan izin Allah.” (Qs. Ali ‘Imran [3]: 49)

“Dan (ingatlah) ketika kamu mengeluarkan orang yang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku.” (Qs. al-Maidah [5]: 110)

“Engkau (Nabi ‘Isa),” tulis Imam Ibnu Katsir, “memanggil mereka. Lalu mereka pun bangkit dari kuburnya dengan izin Allah Ta’ala, dan berdasarkan kekuasaan, kehendak, dan keinginan-Nya.”

Berbicara Saat Bayi

“Kamu mampu bericara dengan manusia pada waktu masih dalam buaian dan sebelum dewasa.” (Qs. al-Maidah [5]: 110)

Nabi ‘Isa ‘Alaihis salam sudah diberi kemampuan oleh Allah Ta’ala untuk menyeru manusia kepada-Nya sejak balita hingga masa dewasanya. [Pirman/Kisahikmah]

Artikel sebelumnyaHikmah di Balik Kisah Abu Nawas Mencari Cincin
Artikel berikutnyaMengapa Mukjizat Para Nabi Berbeda? Inilah Penjelasan Imam Ibnu Katsir