Kepada Nabi Nuh dan ‘Isa, Setan Beberkan Kelemahannya

0

Sebagai musuh utama orang-orang beriman, setan memiliki ciri khas, kelemahan, dan karakter-karakter bawaan. Kita bisa mengetahuinya dari riwayat-riwayat shahih dari Nabi Muhammad dan atsar-atsar para sahabat serta ulama rabbani setelahnya.

Setan pernah membocorkan kepada Nabi Nuh ‘Alaihis salam tentang dua nasihat yang menjadi sebab keterjerumusannya dalam kesesatan. Mereka juga pernah menceritakan dua amalan yang bisa melumpuhkan tubuh serta mematahkan punggungnya kepada Nabi ‘Isa bin Maryam ‘Alahimas salam.

“Jangan pernah merasa iri kepada orang lain,” nasihat setan yang disampaikan kepada Nabi Nuh ‘Alaihis salam, “sebab irilah yang menghalangi diriku untuk bersujud sebagai penghormatan kepada Adam.” Lantaran sifat itulah, setan divonis sesat dan berhak menjadi penghuni sejati neraka yang menyala siksanya.

Selain nasihat untuk jangan bersikap iri, setan juga mengatakan, “Jangan sekali pun bersikap rakus.” Lanjut setan sampaikan peringatan, “Sebab sikap rakuslah yang membuat Adam memakan buah khuldi sehingga dikeluarkan dari surga.”

Iri dan rakus. Inilah dua sifat dan sikap yang harus dihindari oleh orang-orang yang beriman. Iri juga bermakna dengki. Ialah keadaan senang saat melihat orang lain susah dan sukar ketika menyaksikan kebahagiaan pada diri orang lain. Di sisi lain, ia juga menaruh harapan agar kesenangan itu beralih kepada dirinya dan orang tersebut menjadi susah seperti sedia kala.

Sedangkan kepada Nabi ‘Isa ‘Alaihis salam, setan membeberkan dua amalan utama yang bisa melumpuhkan tubuhnya sekaligus mematahkan punggungnya. “Amalan yang bisa melumpuhkan badanku,” kata setan kepada anak Maryam ini, “adalah shalat sunnah yang dikerjakan oleh seseorang di rumahnya, baik sendiri atau berjamaah.”

“Sedangkan amalan yang mampu mematahkan punggungku,” lanjut setan sebagaimana kutipan Syeikh Ibnu Muflih al-Maqdisi dalam bukunya Agar Tidak Diperdaya Setan, “adalah ringkikan kuda yang berperang di jalan Allah Ta’ala.”

Senada dengan dua riwayat ini, kita juga mendapati riwayat serupa sebagaimana dituturkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu yang pernah ditemui oleh sosok manusia yang tidak dikenal di sebuah malam. Lelaki tak dikenal itu menuturkan, salah satu bacaan yang membuat setan ketakutan adalah Ayat Kursi.

Pagi harinya, Abu Hurairah menuturkan kejadian itu kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Kata beliau, “Dia adalah pendusta. Tapi semalam, dia berkata benar.”

Mari gunakan senjata-senjata ampuh ini untuk melindungi diri dan keluarga kita dari setan yang terlaknat. Bismillah… [Pirman/Kisahikmah]

Artikel sebelumnyaDalam Tiga Keadaan Ini, Anda Bisa Melihat Wujud Setan
Artikel berikutnya3 Golongan Manusia dalam Pandangan Setan