Islam melahirkan sosok-sosok inspiratif yang pesonanya tetap terpancar, meski jasadnya telah berkalang tanah. Mereka benar-benar menjadi cahaya zaman dengan banyak prestasi kebaikan yang ditorehkannya. Baik untuk kemaslahatan duniawi maupun akhirat yang abadi. Sosok-sosok inspiratif dalam Islam terdiri dari kaum laki-laki dan perempuan.
Nama aslinya adalah Ummu al-Qasim binti Khuwailid bin Asad bin ‘Abdul ‘Uzza bin Qushai bin Kilab. Beliau berasal dari suku Quraisy. Ketika masyarakat Arab masih tenggelam dalam kejahiliyahan, orang-orang menjulukinya dengan ath-Thathirah (yang memiliki kesucian) karena bisa menjaga diri dari kemaksiatan dan dosa.
Beliau dilahirkan dari rahim seorang ibu bernama Fathimah binti Za’idah al-‘Amiriyah di Makkah pada tahun ke 15 sebelum tahun Gajah. Karena kehormatan dan karakter mulianya, beliau menikah tiga kali. Setiap suaminya wafat, selalu ada laki-laki lain yang segera mendatangi untuk melamarnya.
Suami pertamanya bernama Abu Halah bin Zurarah at-Tamimi. Suami pertamanya ini meninggal, kemudian beliau menikah lagi dengan ‘Atiq bin ‘Abid bin Abdullah Umar bin Makhzum. Suami keduanya pun meninggal. Setelah ini, beliau menahan diri untuk tidak menerima lamaran banyak lelaki yang datang untuk menjadikannya seorang istri. Beliau mengetahui, kebanyakan yang datang hanya menginginkan hartanya.
Sebelum memutuskan untuk menikah yang terakhir kalinya, beliau bermimpi kedatangan matahari di rumahnya. Oleh sepupunya, mimpi tersebut diartikan bahwa rumahnya akan kedatangan sosok nabi terakhir yang dijanjikan Allah Ta’ala. Barulah setelah itu, beliau menerima lamaran seorang pemuda baik hati yang dijuluki al-Amin (Yang terpercaya) di kalangan kaum Quraisy.
Keduanya pun menikah dalam naungan cinta Ilahi. Setelah ini, kemuliaan wanita ini semakin bertambah dan tidak tersaingi.
Beliau adalah sedikit di antara wanita yang sempurna. Pikirannya matang, keturunannya terhormat, taat dalam beragama, pandai menjaga kehormatan, dermawan, dan menjadi salah satu wanita yang dijamin surga untuknya.
Oleh suaminya, beliau sering mendapat pujian. Pun, ketika beliau telah wafat. Sehingga, pujian ini mengundang kecemburuan dari istri-istri yang lain.
Wanita ini adalah istri pertama utusan Allah Ta’ala yang terakhir dan bisa memberikan keturunan kepadanya dalam jumlah yang banyak. Ia juga menjadi satu-satunya istri Nabi yang tidk dimadu. Sebelum wafat, di rumah keluarga Rabbani itu juga tidak memiliki budak (pembantu).
Selain itu, ia rela memberikan semua yang dimilikinya untuk dakwah. Mulai dari harta, waktu, dan juga nyawanya. Karena kemuliaannya itu pula, beliau mendapatkan salam dari Allah Ta’ala dari langit ke tujuh. Baginya telah disiapkan istana di surga yang terbuat dari bambu dan mutiara, penghuninya mendapatkan kenyamanan di dalamnya.
Beliau yang menjadi makmum pertama Nabi dalam shalat dan wanita pertama yang masuk Islam ini, adalah sosok yang lebih dikenal dengan nama Khadijah. Ummul Mukiminin Khadijah al-Kubra. Semoga Allah Ta’ala meridhainya. Aamiin. [Pirman]