Setelah sampai di Kota Madinah al-Munawarah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam langsung membangun masjid yang dijadikan sebagai pusat pertemuan kaum Muslimin. Masjid tidak hanya menjadi tempat untuk shalat (sujud), tapi juga markas untuk menggalang seluruh kekuatan dan potensi umat Islam.
Seiring berjalannya waktu, fungsi masjid semakin mengalami degradasi. Masjid tak lagi sefungsional awal didirikannya, bahkan menjadi sangat berbeda dengan spirit yang seharusnya ada di dalamnya.
Di akhir zaman ini, ada masjid yang sengaja dibangun oleh musuh-musuh Islam untuk memecah kekuatan kaum Muslimin. Ialah masjid dhirar yang keberadannya kian bertambah. Ia dibangun untuk mengacaukan suara kaum Muslimin, bahkan menjadi pusat pengobaran semangat saling menyalahkan dan berlomba-lomba memberikan vonis kepada saudara seiman.
Masjid jenis ini sangat jauh dari makna kebaikan. Di dalamnya hanya ada pembicaraan-pembicaraan yang terdengar manis, padahal isinya amat getir bagi kaum Muslimin dan Islam yang mulia.
Selain itu, ada masjid yang disebut sebagai zinah. Ialah masjid yang hanya dibangun untuk hiasan, kepentingan wisata, dan sedikit makna ibadah di dalamnya. Sepanjang masa, masjid-masjid ini hanya dibangun, dimegahkan, diberi hiasan, kaligrafi mahal tak prioritas, dan lain sebagainya.
Orang yang datang bukan untuk beribadah, tapi sekadar melihat-melihat, memuji keindahannya, lalu sibuk mengambil gambar untuk dipamerkan dan gengsi bahwa ia sudah pernah mengunjunginya.
Kabar baiknya, masih ada masjid yang baik dan senantiasa diberkahi. Ialah masjid yang senantiasa dimakmurkan dengan ibadah ritual dan sosial untuk menghidupkan kaum Muslimin dan memakmurkan semesta raya. Masjid ini sebagaimana janji Allah Ta’ala dalam surat an-Nur [24] ayat 36.
“Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang.”
Hanya masjid ini yang diberkahi. Di dalamnya banyak didirikan shalat fardhu dan sunnah, sering dihelat kajian akbar dan halaqah-halaqah al-Qur’an, orang berdzikir tiada henti, dan sekian banyak aktivitas kebaikan lainnnya.
Barangkali, Anda perlu menilik masjid yang terdekat dari tempat tinggal dan kerap Anda gunakan untuk mendirikan shalat berjamaah. Coba diamati dengan baik, masjid Anda itu masuk kriteria yang mana dari tiga jenis masjid ini.
Jangan sampai termasuk masjid yang pertama dan kedua, dan semoga tergolong dalam masjid yang ketiga.
Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]
Rujukan: Mutiara Hikmah Facebook 1, KH Muhammad Arifin Ilham, Sygma Publishing, Bandung