Selalu ada rahasia dan hikmah dibalik kesuksesan seseorang. Ada himpunan keringat, air mata, bahkan darah untuk mengokohkan bangunan bernama keberhasilan. Tiada kerja instan. Tiada sim salabim, kecuali dalam sulap belaka. Bahkan para pesulap pun menempuh jalan yang amat panjang hingga menjadi mahir di dalam tiap atraksinya.
Apa yang bisa Kita lakukan jika hanya lulus dari sekolah menengah atas (SMA)? Pekerjaan apa yang cocok untuk Kita, sementara banyak sarjana menganggur atau bekerja dengan penghasilan di bawah rata-rata? Apa yang mesti ditempuh jika kita hanya lulusan sekolah putih abu-abu, sementara biaya hidup makin meninggi?
***
Owner Keke Busana, Ika Kartika, memutuskan untuk memilih CEO yang hanya lulusan SMA. Meski sempat mengenyam pendidikan di Institut Teknologi Bandung jurusan Teknik Perminyakan, laki-laki tambun ini drop out di tahun keempat. Nilainya tak kuasa menembus angka dua.
Di sela-sela perbincangan, laki-laki asal Balikpapan ini bertanya kepada Ika Kartika yang merupakan pimpinan perusahaan tempatnya menjadi CEO sekaligus ibu angkatnya.
“Bunda gak salah pilih saya jadi CEO?” katanya.
“Insya Allah gak salah pilih. Asal mau kerja. Insya Allah berhasil.” jawab Ika Kartika.
“Tapi,” sela si laki-laki berkacamata ini, “saya cuma lulusan SMA. Apa Bunda tidak malu punya CEO yang tidak memiliki gelar akademis?”
“Gak, (biar pun lulusan SMA) asal ngefek (berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan). Kalau gak ngefek, saya kempesin.” ujar Ika Kartika bercanda.
***
Kawan-kawan, jangan pernah malas atau malu dengan capaian akademis yang ala kadarnya. Nilai akademis adalah ganjaran atas upaya kita sewaktu belajar. Tidak lebih dari itu. Di dunia kerja, nilai kita hanya akan dijadikan pertimbangan, bukan acuan utama yang menentukan kepuasaan pemilik usaha atau keberhasilan usaha yang kita bangun.
Laki-laki dalam kisah nyata ini hanya lulusan SMA. Sekali lagi, hanya lulusan SMA. Tapi, ia pantang menyerah. Ia mau belajar. Ia terus bergerak dengan segala kekurangan dan kelebihan yang dia miliki. Ia menolak mengeluh. Ia berhenti mengulik alasan.
Atas kerja kerasnya itu, ia pernah menjadi pembicara di Hiroshima dan Nagasaki serta berbagai daerah di seluruh penjuru Indonesia. Dia pernah mendapatkan penghasilan 20 juta dalam 3 jam.
Sungguh, hasil tidak pernah mengkhianati proses.
Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]
*Bergabunglah bersama laki-laki dalam kisah ini di Sekolah Bisnis Online selama 2 tahun. Dapatkan materi segar tentang bisnis dan motivasi kehidupan. Tersedia diskon 45% dengan 99 video seminar bisnis. Daftar sekarang di SINI.