Sungguh, janji Allah Ta’ala amatlah pasti. Tiada yang lebih tepat janji-Nya selain Allah Ta’ala. Dia akan menyiksa orang-orang kafir, munafiq, dan musyrik. Dia pun akan memberikan pahala, surga, dan Ridha-Nya kepada orang-orang Islam yang senantiasa beriman hingga akhir hayatnya.
“Sungguh, kami telah mendapatkan apa yang Rabb kami janjikan kepada kami. Maka apakah kamu juga telah mendapatkan (azab) yang Rabb kamu menjanjikannya (kepadamu)?”
Itulah pertanyaan yang disampaikan oleh para penghuni surga kepada para penghuni neraka sebagaimana disebutkan Allah Ta’ala dalam al-Qur’an surat al-A’raf [7] ayat 44.
Atas pertanyaan para penghuni surga itu, mereka yang menghuni neraka berkata dengan amat lesu bersimba sakit yang teramat, “Betul.”
“Betul, kami telah mendapatkan apa yang dijanjikan oleh Rabb kami kepada kami.”
“Betul, kami telah mendapatkan siksa sebagaimana yang dijanjikan kepada kami.”
Itulah pernyataan para penghuni neraka. Itulah pengakuan mereka. Mereka mendapatkan siksa sebagaimana yang dijanjikan oleh Allah Ta’ala.
Terkait pertanyaan para penghuni surga ini, ada pula riwayat dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam. Kala itu, sebagaimana diriwayatkan secara muttafaq ‘alaih, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam mengajak bicara orang-orang yang telah mati di dalam kuburnya. Beliau bicara dengan mayat.
“Hai Abu Jahal bin Hisyam, hai ‘Utbah bin Rabi’ah dan Syaibah bin Rabi’ah,” seru Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam menyebut nama-nama petinggi Quraisy lainnya, “apakah kalian telah mendapati apa yang telah dijanjikan oleh Rabb kalian itu benar?”
“Ya Rasulullah,” tanya sayyidina ‘Umar bin Khaththab Radhiyallahu ‘anhu, “bagaimana engkau mengajak bicara orang-orang yang telah menjadi bangkai?”
“Demi Zat yang jiwaku berada di Tangan-Nya,” pungkas Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam, “kalian tidak lebih mendengar pertanyaan(perkataan)ku itu melebihi mereka. Hanya saja, mereka tidak dapat menjawab.”
Peristiwa ini terjadi sesaat setelah Perang Badar yang suci. Setelah kaum Muslimin dimenangkan oleh Allah Ta’ala dan kafir Quraisy menderita luka dan kalah, jasad orang kafir dimasukkan ke dalam kuburan. Setelah ditimbun tanah, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam mendekati kubur mereka untuk menyampaikan pertanyaan tersebut.
Hadits ini sekaligus menjadi bukti bahwa orang yang berada di alam kubur mampu mendengarkan ucapan orang-orang yang masih hidup.
Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]