Sungguh nyata keajaiban yang ada dalam diri Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Selain seluruh perbuatannya yang digelari ajaib, semua ihwal yang melekat dalam diri manusia termulia sepanjang zaman ini pun ajaib. Keringatnya wangi, ludahnya diperebutkan dan menyembuhkan, akhlaknya sangat memesona, seluruh ucapannya dikabulkan oleh Allah Ta’ala.
Bahkan, pemberiannya amat bermanfaat bagi sosok yang diberi. Pun terkait sepotong pakaian yang dia berikan, pakaian itu sangat ajaib sebab membuat pemakainya panjang umur dalam taqwa.
Kisah ini bermula dari sahabat mulia bernama Khalid bin Sa’ad al-Ash. Ia dan istrinya termasuk dalam kaum Muslimin yang hijrah ke Habasyah pada awal dakwah. Turut dalam barisan mulia itu pula sang ‘Utsman bin ‘Affan dan istrinya yang juga anak Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, Ruqayyah.
Dari pernikahan Khalid lahirlah seorang putri yang diberi nama Amah. Amah binti Khalid. Dia tumbuh dalam kasih sayang dan pendidikan islami langsung dari ayah dan ibunya yang beriman. Dengan curahan kelembutan itu pula, Amah tumbuh menjadi sosok shahabiyah unggul yang jarang didapati tandingannya.
Setelah layak menikah, Amah dinikahkan dengan salah satu sahabat mulia yang dijamin masuk surga, Zubair bin Awwam. Dari pernikahan barakah tersebut, Allah Ta’ala memberikan karunia dua buah hati yang diberi nama Khalid dan Umar. Setelah itu, Amah lebih masyhur dengan kunyah Ummu Khalid, ibunya Khalid.
Suatu hari, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mendatangi sahabat-sahabatnya yang mulia dengan membawa beberapa potong pakaian. “menurut kalian,” ujar manusia tanpa salah ini, “siapa yang pantas mengenakan pakaian ini?”
Saat para sahabat mulia belum menyampaikan pendapat, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melanjutkan sabdanya, “Panggil dan ajak kemari Ummu Khalid.”
“Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pun memberikan salah satu pakaian tersebut kepadaku,” ujar Ummu Khalid berkisah, “dan memakaikannya dengan tangannya sendiri.”
“Kenakanlah pakaian ini,” sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “sampai baju ini tua dan lusuh.”
Bukan sulap bukan sihir, lantaran pakaian dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam itu, Ummu Khalid dikarunia umur yang panjang oleh Allah Ta’ala. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Imam Ibnu Hajar al-Asqalani, “Kalimat dari Nabi merupakan doa, bahwa Ummu Khalid akan berumur panjang sampai baju yang dihadiahkan oleh Rasulullah Shallalahu ‘Alaihi wa Sallam menjadi tua dan lusuh.”
Menguatkan penjelasan ini, Imam adz-Dzahabi mengatakan, “Ummu Khalid berusia 90 tahun. Menurut saya, beliau adalah shahabiyah yang terakhir wafat karena ia hidup satu zaman dengan Sahl bin Sa’ad.”
Wallau a’lam. [Pirman/Kisahikmah]
Rujukan: Dialog Jumat republika 29 januari 2016