Seorang pengusaha melakukan sebuah langkah konyol. Saat krisis melanda negeri ini di tahun 1998, dia justru memberikan kenaikan gaji kepada seluruh karyawannya. Hasilnya; seluruh karyawan bergembira, tidak khawatir dengan kenaikan harga, produksi perusahaan pun meningkat secara kuantitas dan kualitas.
Rupanya, apa yang dilakukan oleh pengusaha ini pernah dilakukan oleh orang shaleh sebagaimana dikisahkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam sebagaimana terdapat dalam Riyadhus Shalihin dan dikutip oleh Bobby Herwibowo dalam 7 Password Percepatan Rezeki.
Dikisahkan ada seseorang yang memohon kepada Allah Ta’ala agar diturunkan hujan di sawahnya. Tak lama setelah itu, hujan pun turun. Tapi, hanya sebentar. Awan pun berlalu menuju ke ladang lain; yang sebelumnya-oleh orang yang berdoa itu-terdengar kalimat dari langit, “Perjalankan awan ke sawah si Fulan. Turunkan hujan di atasnya.”
Sebab keingintahuan yang mendalam, sang pemilik sawah pun mengikuti perjalanan awan dari bawah hingga sampai di sebuah ladang. Rupanya, di sekitar ladang itu terdapat air bersih yang sangat melimpah.
Maka bertanyalah sang pemilik sawah kepada sosok yang disebut Fulan, “Apakah amalan yang Tuan lakukan? Hingga nama Tuan disebut dari langit dan diberikan rezeki yang amat melimpah seperti ini?”
Kaget, sebab tak tahu, sosok yang dipanggil Tuan itu berkata, “Saudaraku, belum ada orang yang kuberitahu mengenai amalan yang aku kerjakan sehingga membuahkan hasil sedemikian melimpah.”
“Namun,” lanjutnya menuturkan, “karena engkau telah mengetahui sebagian rahasia ini, dan engkau telah menanyakannya kepadaku, maka tak layak bagiku untuk merahasiakannya lagi.”
“Ceritakanlah kepadaku, wahai Tuan.”
“Mungkin,” ungkapnya memulai, “karena setiap kebun ini memberikan hasil, aku membaginya menjadi tiga bagian. Sepertiga pertama aku gunakan untuk keperluan hidup, sepertiga kedua aku mafaatkan untuk pengembangan usaha, dan sepertiga terakhir aku gunakan di jalan Allah Ta’ala.”
Demikianlah. Yang ditempuh oleh sosok luar biasa dalam kisah ini adalah memberikan yang terbaik untuk Allah Ta’ala; sehingga Allah Ta’ala membalasnya jauh lebih baik dari apa yang dia berikan. Bahkan, dalam banyak riwayat disebutkan; Allah Ta’ala memberikan balasan sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat. [Pirman]