Ada 3 hal yang disukai Sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq Radhiyallahu ‘anhu di dunia ini; bermajlis bersama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam, bershalawat kepada beliau, dan berinfaq di jalan Allah Ta’ala.
Sedangkan sayyidina Umar bin Khaththab menyukai puasa di siang terik, memuliakan tamu, dan berjihad di sisi Rasulullah dengan senjata yang terhunus. Dan sayyidina ‘Utsman bin ‘Affan bersama sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhuma menyukai memberi makan kepada orang lain, menebarkan salam, dan shalat malam saat orang lain tidur.
Kemudian dalam riwayat dari sahabat mulia Jabir bin Abdullah Radhiyallahu ‘anhu yang dikutip oleh Kiyai Haji M Luqman Hakim dalam Majalah Cahaya Sufi edisi 95 tahun 2016 ini, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam pun turut menyampaikan tiga perkara duniawi yang beliau cintai.
Menikahi Wanita
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam menikah pertama kali dengan Ummu Khadijah al-Kubra. Setelah wafatnya istri pertama yang amat disayangi itu, beliau menikah dengan banyak wanita sebagai sebuah keutamaan dan kekhususan.
Rasulullah menikah karena wahyu. Atas perintah Allah Ta’ala. Bukan lantaran nafsu atau egonya semata. Pasalnya, banyak di antara yang dinikahi itu dari kalangan janda. Hanya satu istri yang dinikahi dalam keadaan belum menikah.
Memakai Parfum
Tubuh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam senantiasa harum. Bahkan keringatnya pernah dikumpulkan oleh para sahabat dan dijadikan minyak wangi atas nama kecintaan kepada manusia yang paling mulia akhlaknya ini.
Beliau juga menasihatkan umatnya agar mengenakan wewangian. Selain bersih dan suci, wewangian bisa meningkatkan ketenangan saat digunakan dalam rangka ibadah kepada Allah Ta’ala.
Kesejukan di Hati saat Mendirikan Shalat
Sebuah riwayat yang masyhur sampai kepada kita. Ialah perkataan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam kepada sahabat Bilal bin Rabbah Radhiyallahu ‘anhu, “Istirahatkanlah kami dengan shalat, wahai Bilal.”
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam merupakan manusia dengan ujian paling berat. Shalat merupakan pelipur lara bagi beliau. Sebab saat shalat, beliau langsung berhadapan dan berkomunikasi dengan Allah Ta’ala.
Jika 3 hal ini menjadi kecintaan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam, apakah yang menjadi kecintaan kita sebagai umatnya?
Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]