3 Hal yang Paling Dicintai Sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq

0
sumber gambar: baixarmusica.download

Di dalam Majalah Cahaya Sufi edisi 95 tahun 2016, Kiyai Haji Muhammad Luqman Hakim menyampaikan sebuah riwayat dari sahabat mulia Jabir bin Abdullah Radhiyallahu ‘anhu. Disebutkan bahwa para sahabat mulia tengah berkumpul. Di sana ada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam, sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq, sayyidina ‘Umar bin Khaththab, sayyidina ‘Utsman bin ‘Affan, dan sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhum jami’an.

Manusia-manusia paling mulia ini saling berdiskusi terkait tema ketaatan kepada Allah Ta’ala dan Rasul-Nya. Masing-masing juga menyampaikan tiga hal yang menjadi kesukaan mereka.

Sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq Radhiyallahu ‘anhu memulai dengan menyampaikan tiga hal yang paling beliau cintai;

Berinfaq karena Allah dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam

Adalah riwayat masyhur yang sampai kepada kita. Terkait persaingan abadi antara sayyidina Abu Bakar dan sayyidina ‘Umar bin Khaththab. Saat itu, sayyidina ‘Umar bersemangat menyerahkan separuh hartanya sebagai infaq di jalan Allah Ta’ala. Namun, sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq menyerahkan seluruh hartanya.

Saat ditanya oleh Rasulullah, “Apa yang engkau sisakan untuk keluargamu?” sayyidina Abu Bakar manjawab, “Allah Ta’ala dan Rasul-Nya.

Bermajlis Dengan Rasulullah

Jika ada Nabi setelah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam, sebagaimana dituturkan dalam sebuah riwayat oleh sang Nabi, maka laki-laki yang paling layak adalah sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq.

Inilah laki-laki yang terjaga dari adat jahiliyah meski merupakan salah satu pembesarnya. Inlah laki-laki yang pertama kali mempercayai Nabi Muhammad sebagai Rasulullah hingga layak digelari ash-Shiddiq. Beliaulah yang berdua dengan Nabi di Gua Tsur dalam peristiwa Hijrah dan Allah Ta’ala yang menjadi pihak ketiganya.

Setelah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam wafat, sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiqlah yang dibaiat oleh kaum Muslimin sebagai Khalifah pertama, pemimpin tertinggi kaum Muslimin.

Membaca Shalawat untuk Rasulullah

Inilah bentuk kecintaan sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq kepada baginda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam. Bershalawat dalam seluruh maknanya, bukan sekadar menyampaikan pujian dan sanjungan.

Abu Bakar ash-Shiddiq Radhiyallahu ‘anhu sudah bershalawat dengan perlakuan. Ayah ‘Aisyah ini menjadi sosok pertama yang meneladani bahkan membela Nabi dari seluruh gangguan kafir Quraisy.

Jika 3 hal ini menjadi kecintaan sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq, apakah yang menjadi kecintaan sahabat sekalian?

Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]

Artikel sebelumnyaSufi Terkemuka yang Banyak Diikuti
Artikel berikutnyaSyaikh Abdul Qadir al-Jilany: Inilah Orang yang Nyata-nyata Terhalang, Mati, dan Terlempar