Sebelum Islam, wanita menduduki kasta paling rendah, tidak diharapkan, dan menjadi sumber dari banyak penyakit, petaka, atau pun keburukan lainnya.
Berikut kami rangkumkan 25 perlakuan keji terhadap wanita di zaman jahiliyah yang dikutip dari Diary Kehidupan Shahabiyah tulisan Dr. Thal’at Muhammad ‘Afifi Salim.
- Wanita merupakan faktor terbesar dan sumber berbagai krisis moral
- Wanita seperti pohon beracun yang luarnya memikat, tetapi mematikan jika dimakan
- Wanita laksana perangkap
- Wanita tercipta untuk menjerumuskan dan menggoda laki-laki
- Wanita dianggap budak
- Bisa dijadikan taruhan dalam judi yang dilakukan suaminya
- Jika suaminya mati, wanita yang merupakan istrinya akan dikubur hidup-hidup atau menjadi janda yang tidak boleh dinikahi
- Wanita senantiasa menjadi bahan penghinaan dan objek kekerasan
- Diperbudak di rumah keluarga suaminya (ketika suami telah meninggal), dan dijadikan babu bagi saudara-saudara suaminya
- Lebih memilih membakar diri daripada menghadapi perlakuan bejat keluarga suami dan saudara-saudaranya, sepeninggal suaminya
- Kaum wanita dilucuti semua hak-haknya (perdata, perundangan, moral, sosial, dan finansial)
- Berada dalam penguasaan keji suami dan anak-anaknya
- Dibolehkan dibunuh oleh suaminya dalam sejumlah kasus yang dituduhkan padanya
- Dianggap najis ketika datang bulan, dan semua yang disentuhnya menjadi najis dalam seketika, sehingga diasingkan sejauh-jauhnya
- Segala perbuatan amoral yang dilakukan oleh laki-laki, penyebabnya adalah kaum wanita
- Wanita dianggap sebagai penyebab berdosanya Nabi Adam ‘Alaihis salam
- Lebih baik jika dijauhi oleh semua laki-laki
- Siapa pun laki-laki yang bersama seorang wanita, maka dipastikan mereka akan melakukan perbuatan buruk
- Wanita adalah keburukan yang pasti,
- Wanita merupakan penyebab was-was dalam hati
- Wanita dianggap sebagai wabah penyakit yang disukai
- Wanita menjadi sumber bahaya bagi keluarga dan rumah tangga
- Dinisbatkan sebagai kekasih yang penggoda
- Wanita disamakan dengan petaka yang berhias indah
- Dianggap sebagai aib yang memalukan jika melahirkan anak wanita
Masih banyak contoh lainnya. Namun, poin-poin yang disebutkan di sini sudah mewakili poin lainnya.
Maka, hadirlah Islam sebagai penerang bagi kaum wanita. Di antara bukti bahwa Islam amat memuliakan wanita; ada surat bernama an-Nisa’ (wanita-wanita), wanita mendapatkan hak pahala serupa dengan kaum laki-laki, banyak ayat yang diturunkan untuk merespon apa yang dialami oleh wanita istri Nabi atau sahabiyah, dan lain sebagainya.
Semoga Allah Ta’ala kuatkan kita untuk memuliakan kaum wanita. Sebab mereka adalah ibu, istri, anak-anak perempuan, mertua, bibi-bibi, atau anggota keluarga kita yang lainnya. [Pirman]