Sebagian kita amat sukar untuk melawan dorongan syahwat. Selain upaya setan yang amat serius dalam hal ini, lemahnya iman juga memiliki faktor yang penting hingga sebagian kita justru mencoba, mengikuti, bahkan terjerumus dalam tindakan-tindakan mengikuti dorongan syahwat.
Di antara kiat yang bisa kita tempuh agar terhindar dari mengikuti dorongan syahwat adalah dengan mengetahui dampak buruknya. Berikut ini 13 keburukan yang ditimpakan bagi siapa pun yang mengikuti dorongan syahwat. 13 hal ini, semuanya ditimpakan di dunia!
- Rasa sakit dan hukuman
- Memutuskan kenikmatan yang lebih sempurna daripada syahwat itu sendiri
- Menyia-nyiakan waktu, menimbulkan kerugian, dan penyesalan
- Menjatuhkan harga diri, padahal menjaganya lebih bermanfaat
- Menghabiskan harta
- Menyia-nyiakan kedudukan dan kehormatan
- Merampas suatu kenikmatan, padahal keberadaan nikmat tersebut lebih sedap dan lebih baik daripada menuruti syahwat
- Memberikan kesempatan kepada setan untuk menyerang melalui celah yang sebelumnya belum ada
- Mengundang kemarahan, kesusahan, kesedihan, dan ketakutan yang justru menghilangkan nikmat syahwat
- Ilmu yang terlupakan, padahal mengingatnya adalah lebih baik dan penuh kenikmatan
- Membuat musuh senang dan kawan bersedih
- Menghambat jalannya nikmat yang hampir dirasakan
- Menimbulkan aib sehingga membekaskan sifat yang tidak akan pernah hilang karena perbuatan akan meninggalkan sifat dan perilaku
Sebelum menjelaskan 13 akibat buruk bagi siapa saja yang mengikuti dorongan syahwat, Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyah dalam kitabnya al-Fawa’id wa al-Jawab al-Kafi sebagaimana dikutip oleh Syeikh Abdul Fattah Abu Ghuddah dalam menjelaskan Risalah al-Mustarsyidin mengatakan, “Ketahuilah bahwa sabar untuk tidak menuruti syahwat lebih mudah daripada sabar menahan hal-hal yang menimbulkan syahwat.”
Lebih lanjut, murid utama Imam Ibnu Taimiyah ini juga mengatakan bahwa dosa tak ubahnya luka yang sering menimbulkan kematian. Dosa bisa mengakibatkan kematian hati dan jauhnya seorang hamba dari Allah Ta’ala yang seharusnya didekati. Dan sebebal-bebalnya hati ialah hati yang jauh dari-Nya.
Hati yang bebal akan kering sehingga tak bisa menangis saat mengingat dosa, membayangkan neraka, dan mengharapkan surga. Selain dosa, empat hal yang disebut oleh penulis ‘Uddatush Shabirin sebagai penyebab bebalnya hati adalah makan, tidur, bicara, dan berbaur dengan orang lain secara berlebih-lebihan.
Semoga Allah Ta’ala menghilangkan kehendak untuk berbuat dosa dari dalam hati kita dan mengisinya dengan kesungguhan untuk berbuat taat. Aamiin.
Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]