Apa yang terjadi jika dimasukkan dua ekor singa ke dalam tahanan yang terdapat seorang manusia di dalamnya? Mungkinkah orang ini selamat? Jika selamat, apakah yang bisa menyelamatkannya ketika kondisi ruangan tertutup dan tak ada satu pun celah bagi orang tersebut untuk berlari?
‘Ali bin Abi Thalib mengisahkan hal ini, ialah Daniel yang dipenjara oleh Raja Bukhtanashar. Ke dalam sel dimasukkan dua ekor singa. Namun, lima hari setelahnya, saat pintu penjara dibuka; Daniel selamat dan sedang mendirikan shalat.
Di sudut lain, dua ekor singa buas tersebut tengah duduk santai tanpa sedikit pun tertarik untuk memangsa Daniel. Lalu, ditanyakan kepadanya, “Doa apa yang engkau panjatkan untuk membela diri dari dua ekor singa buas itu?”
Daniel pun mengatakan:
Segala puji bagi Allah Ta’ala yang tidak lupa kepada orang yang berdzikir kepada-Nya. Segala puji bagi Allah ‘Azza wa Jalla yang tidak menyia-nyiakan orang-orang yang berharap hanya kepada-Nya. Segala puji bagi Allah Rabbul ‘Izzati yang tidak menyerahkan orang yang bertawakkal kepada-Nya kepada selain-Nya. Segala puji bagi Allah Rabbul ‘Alamiin yang menjadi kepercayaan kami, saat semua usaha telah terputus dari kami. Segala puji bagi Allah Ta’ala yang menjadi harapan kami, tatkala kami berprasangka buruk terhadap amal perbuatan kami. Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah menyingkap duka kami dalam musibah ini. Segala puji bagi Allah al-Malik yang membalas kebaikan dengan kebaikan. Dan, segala puji bagi Allah al-‘Aziz yang membalas kesabaran dengan keselamatan.
Itulah yang dilakukan Daniel hingga selamat dari terkaman dua binatang buas yang berada lima hari bersama dalam satu ruangan penjara yang sempit tanpa cela. Ia mendirikan shalat, kemudian senantiasa memanjatkan pinta kepada Allah Ta’ala. Dia melakukan itu dengan keyakinan yang penuh serasa menyebut-nyebut nama-Nya yang mulia.
Selain itu, harapan hanya ditunjukan kepada-Nya, senantiasa bertawakkal atas usahanya yang memang tidak sempurna, serta meyakini bahwa Allah Ta’ala akan memberikan balasan terbaik atas kebaikan yang dilakukan oleh seorang hamba.
Daniel yakin; Allah Ta’ala mustahil zhalim. Bahkan balasannya jauh lebih baik dari yang diharapkan oleh seorang hamba. Maka dalam setiap situasi sulit maupun lapang, ingatlah Allah dan mintalah pertolongan hanya kepada-Nya. [Pirman]