Penyesalan Orang yang Berjumpa Bulan Ramadhan

0
Penyesalan orang yang berjumpa bulan ramadhan
ilustrasi (Wikia)

Berjumpa bulan Ramadhan adalah nikmat besar. Bagaimana tidak, keutamaan yang demikian luar biasa di bulan ini tidak pernah diberikan kepada umat sebelumnya. Misalnya lailatul qadar, satu malam yang lebih dari seribu bulan.

Meskipun usianya lebih pendek dari umat sebelumnya, dengan mendapatkan lailatul qadar, umat Nabi Muhammad bisa mengejar ketertinggalan masa beramal. Memang usia umat Nabi Muhammad sekitar 60-70 tahun, sedangkan umat terdahulu bisa ratusan tahun. Misalnya Nabi Nuh. Usia beliau lebih dari 1000 tahun. Dakwahnya saja selama 950 tahun.

Taruhlah umat terdahulu beramal seperti Nabi Nuh, 950 tahun. Alangkah pendeknya amal kita dibandingkan mereka. Kalaupun kita beramal mulai dari baligh hingga meninggal di usia 70 tahun, kita baru beramal sekitar 55 tahun. Tidak sebanding.

Namun jika mendapatkan lailatul qadar, satu kali saja bisa mengejar ketertinggalan sekitar 83,3 tahun amal umat terdahulu. Jika 12 kali mendapatkan lailatul qadar, insya Allah bisa mengejar amal umat terdahulu yang selama 950 itu.

Karenanya bulan Ramadhan ini adalah nikmat besar yang harus disyukuri. Sungguh beruntung kita menjadi umat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

Namun, ada orang yang berjumpa bulan Ramadhan justru ia menyesal di hari kiamat. Mengapa? Hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ini menjelaskannya.

عن أبي هريرة ، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم رقي المنبر فقال : آمين ، آمين ، آمين ، فقيل له : يا رسول الله ، ما كنت تصنع هذا فقال : قال لي جبريل : أرغم الله أنف عبد – أو بعد – دخل رمضان فلم يغفر له ، فقلت : آمين ، ثم قال : رغم أنف عبد – أو بعد – أدرك والديه أو أحدهما لم يدخله الجنة ، فقلت : آمين ، ثم قال : رغم أنف عبد – أو بعد – ذكرت عنده فلم يصل عليك ، فقلت : آمين

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam naik mimbar lalu beliau mengucapkan, “Aamiin… aamiin… aamiin.” Maka ditanyakan kepada beliau, “Mengapa engkau berkata demikian, wahai Rasulullah?” Kemudian, beliau bersabda, “Baru saja Jibril berkata kepadaku, ‘Allah melaknat seorang hamba yang berjumpa Ramadan namun tidak mendapatkan ampunan,’ maka kukatakan, ‘Amin.’ Kemudian, Jibril berkata lagi, ‘Allah melaknat seorang hamba yang mendapati kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya masih hidup, namun itu tidak membuatnya masuk surga,’ maka aku berkata, ‘Amin.’ Kemudian, Jibril berkata lagi, ‘Allah melaknat seorang hamba yang ketika namamu disebut, ia tidak bershalawat,’ maka kukatakan, ‘Amin.’” (HR. Ibnu Khuzaimah; shahih)

Baca juga: Kisah Ramadhan

Inilah orang yang akan menyesal di akhirat nanti. Ia berjumpa bulan Ramadhan, namun ia tidak mendapatkan ampunan. Padahal Rasulullah telah mensabdakan, siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan dilandasi iman dan ikhlas, dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap perhitungan (pahala) akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (Muttafaq ‘Alaih)

Demikian pula orang-orang yang qiyamul lail di bulan Ramadhan, juga akan mendapatkan ampunan atas dosa-dosanya yang telah lalu.

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa yang shalat malam di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap perhitungan (pahala) akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (HR. Bukhari dan Muslim)

Inilah orang-orang yang menyesal di akhirat nanti. Berjumpa Ramadhan, namun tidak mendapatkan ampunan. Seluruh orang kafir masuk dalam kategori ini.

Berikutnya, bisa jadi ia tidak mendapat ampunan meskipun muslim, karena tidak berpuasa. Bisa jadi ia tidak mendapat ampunan, karena puasanya tidak ikhlas. Bisa jadi ia tidak mendapat ampunan karena puasanya sia-sia.

Semoga Allah melindungi kita dari golongan ini. Semoga Allah menjaga puasa kita agar tidak sia-sia. Semoga Allah memberikan ampunan kepada kita. [Muchlisin BK/Kisahikmah]

*Artikel lain terkait Ramadhan bisa dibaca di Ceramah Ramadhan

Artikel sebelumnyaTiga Golongan Orang yang Celaka Meskipun Bertemu Ramadhan
Artikel berikutnyaTiga Hal “Remeh” yang Menghilangkan Pahala Sholat Jumat