Seorang muslim tidak masuk surga karena amalnya. Mereka hanya bisa masuk surga karena rahmat Allah Ta’ala. Meski demikian, Rasulullah Saw dalam banyak sabdanya memerintahkan umatnya untuk melakukan banyak amal shaleh yang bisa menjadi sarana baginya untuk masuk ke dalam surga.
Berikut kami ringkaskan beberapa di antaranya kepada Sahabat Kisah Hikmah yang kami kutip dari buku “Inilah Rasulullah Saw” tulisan Syaikh Salman al-Audah.
1. Sebarkanlah salam, berilah makan, sambunglah tali silaturahim, shalatlah di malam hari ketika manusia telah tidur, niscaya kalian masuk surga dengan selamat. (Hr. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim)
2. Jaminlah enam perkara untukku dari kalian, niscaya aku akan menjamin surga atas kalian. Jujurlah jika kalian berbicara, tepatilah jika kalian berjanji, tunaikanlah amanah jika diberi amanah, jagalah kemaluan kalian, tundukkanlah pandangan dan tahanlah tangan kalian. (Hr. Ahmad, Ibnu Hibban, Hakim dan Baihaqi)
3. Siapa yang mampu menahan amarahnya padahal ia mampu untuk meluapkannya, maka pada Hari Kiamat Allah Ta’ala akan memanggilnya di hadapan seluruh manusia, hingga Allah Ta’ala menyuruhnya untuk memilih bidadari mana yang dikehenaki. (Hr. Ahmad Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah)
4. Siapa yang menginginkan surga, hendaknya ia bersama jamaah (kaum muslimin). Barangsiapa merasa senang dengan kebaikannya dan merasa susah dengan keburukannya, maka dia itulah seorang mukmin. (Hr. Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, dan Hakim)
5. Siapa yang dapat menjamin bagiku apa yang ada di antara dua jenggotnya (mulut) dan apa yang ada di antara kedua kakinya (kemaluan), maka aku akan menjaminkan surga untuknya. (Hr Bukhari)
6. Penghuni surga itu ada tiga golongan. Pertama, pemimpin yang adil, dermawan dan mendapatkan taufik. Kedua, seseorang yang penyayang dan berhati lembut kepada setiap karib kerabat. Ketiga, seorang muslim yang bersih, sangat menjaga kehormatan dirinya dan memiliki tanggungan (Hr. Muslim)
7.Tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah Ta’ala di bawah naungan-Nya. Satu, pemimpin yang adil. Dua, pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah Ta’ala. Tiga, seorang laki-laki yang hatinya selalu terpaut pada masjid. Empat, dua orang yang saling mencintai karena Allah Ta’ala, yang bertemu dan berpisah karena-Nya. Lima, seorang laki-laki yang diajak berzina oleh wanita yang memiliki kedudukan dan kecantikan, namun ia menjawab, “Sesungguhnya aku takut kepada Allah Ta’ala.” Enam, seorang laki-laki yang bersedekah, kemudian ia menyembunyikan sedekahnya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya. Tujuh, seorang laki-laki yang menyebut nama Allah Ta’ala dalam keadaan sendirian, lalu berlinanglah air matanya. (Hr. Bukhari dan Muslim)
Semoga Allah Ta’ala memberikan hidayah dan kekuatan kepada kita untuk melakukan amalan-amalan tersebut dan semoga Allah Ta’ala memberikan rahmat-Nya sehingga kita layak memasuki surga-Nya yang penuh kenikmatan. Aamiin. [Pirman]