Kaum ini menghina Nabi dan orang shalih. Mereka juga menantang agar Allah Ta’ala timpakan azab kepada mereka. Mereka berlaku sombong dan ingkar. Atas kepongahan dan penolakannya itu, Allah Ta’ala timpakan kepada mereka siksa yang pedih berupa jilatan api yang sangat panas dari langit dan gempa hingga mereka binasa. Tanpa bekas.
Na’udzubillahi min dzalik.
“Allah Ta’ala menimpakan kepada mereka azab pada hari mereka dinaungi awan. Semua awan berkumpul dan jatuh menimpa mereka pada hari itu juga. Ialah awan yang mengandung jilatan api menyala-nyala dan sangat panas.” tulis Imam Ibnu Katsir menjelaskan.
Tidak hanya siksa dari atas, Allah Ta’ala melengkapinya dengan siksaan yang berasal dari bawah. “Kemudian datang suara dari langit dan gempa bumi yang sangat dahsyat dari bawah mereka. Nyawa mereka melayang. Jasad-jasad mereka pun berserakan.”
Innalillahi wa inna ilaihi raji’un.
Siksa itu nyata. Siksa ditimpakan kepada semua umat, kaum, kelompok masyarakat, atau komunitas, bahkan pribadi yang berlaku sombong dan menentang perintah Allah Ta’ala, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, para Nabi, dan syariat Islam yang mulia.
Siksa itu ditimpakan sesuai dengan kadar pengingkaran. Sesuai dengan Kehendak Allah Ta’ala.
Jika Allah Ta’ala sudah Berkehendak, tiada satu pun makhluk yang mampu menghalangi Kehendak-Nya, pun jika seluruh makhluk bersatu untuk menjegal Kekuasaan-Nya. Dialah Yang Mahakuasa. Dialah Yang Maha Berkehendak. Dialah Yang sangat keras dan pedih siksa-Nya.
Siksa dalam riwayat ini, secara khusus dinisbatkan kepada kaum Nabi Syu’aib ‘Alaihis salam. Mereka membegal, menghalangi orang-orang yang hendak beriman kepada Nabi Syu’aib, dan tak segan-segan menghilangkan nyawa calon orang beriman.
Mereka berteriak dengan pongah, “Sungguh kalian akan merugi jika mengikuti Syu’aib.”
Mereka juga berteriak dengan sangat keras, “Maka jatuhkanlah di atas kami gumpalan dari langit!” (Qs. asy-Su’ara’ [26]: 187)
Semoga Allah Ta’ala memudahkan dan menguatkan kita di jalan ketaatan. Semoga Allah Ta’ala melindungi kita dari semua jenis kekufuran dan kemaksiatan. Semoga Allah Ta’ala menghalau semua peluang dan sifat serta sikap sombong dan pongah yang terdapat di dalam diri kita. Aamiin.
Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]