Kisah Nyata 3 Orang Masuk Surga karena 1 Anak Panah

0

Jika dilihat dari sudut pandang duniawi, memanah mungkin hanya satu di antara sekian banyaknya jenis cabang olah raga. Memanah hanya dilihat dari salah satu aspek dalam menggapai kebugaran fisik, ketangkasan, dan fokus.

Namun, jika dilihat dari sudut pandang Islam, memanah merupakan aktivitas yang sangat mulia. Letaknya pada niat dan apa yang dijanjikan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam. Bahkan Nabi menyebutkan, ada tiga orang yang dimasukkan oleh Allah Ta’ala ke dalam surga lantaran satu anak panah.

Sahabat mulia ‘Uqbah bin Amir al-Juhani berkata kepada sahabat mulia Abdullah bin Zaid Radhiyallahu ‘anhu, “Maukah kamu jika aku memberi kabar tentang satu hadits yang aku dengar dari Rasulullah Shallalalhu ‘Alaihi Wa sallam?”

“Tentu saja.” jawab ‘Abdullah bin Zaid.

“Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda, ‘Sungguh Allah Ta’ala memasukkan tiga orang ke dalam surga lantaran satu anak panah. (Ialah) orang yang saat membuatnya mengharapkan kebaikan, orang yang menyiapkannya di jalan Allah Ta’ala, dan orang yang memanahkannya di jalan-Nya.’”

Di akhir riwayat yang disampaikan oleh Imam Ahmad bin Hanbal dan dikutip oleh Ustadz Salim A Fillah dalam Rihlah Dakwah ini, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda, “Berlatihlah memanah dan berkuda. Jika kalian memilih memanah, maka hal itu lebih baik dari berkuda.”

Dalam riawayat lain oleh Imam Muslim Rahimahullahu Ta’ala, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam memerintahkan agar kaum Muslimin mempersiapkan seluruh kekuatan yang dimiliki untuk berjihad di jalan Allah Ta’ala. Kemudian beliau menyebutkan bahwa memanah merupakan kekuatan. Kalimat terakhir ini diulang sebanyak tiga kali sebagai penegasan akan pentingnya memanah dalam jihad.

Sebagai bentuk kecintaan terhadap sunnah, kita perlu mengagendakan untuk belajar memanah atau keterampilan yang serupa dengannya. Semangat meneladani sunnah inilah yang tergambar jelas dalam pribadi Imam asy-Syafi’i Rahimahullahu Ta’ala.

Penulis kitab al-Umm ini merupakan sosok yang sangat piawai memanah. Bahkan jika ada sepuluh bidikan, semuanya tepat sasaran. Tak ada yang meleset. Sampai-sampai beliau diperingatkan oleh tabib agar tidak terlalu sering keluar rumah untuk memanah, sebab panas yang menyengat dan udara siang amat tak bagus untuk kondisi kesehatan paru-paru sang imam.

Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]

Artikel sebelumnyaRahasia Keberanian Muhammad Alvin Faiz yang Nikah Muda di Usia 17 Tahun (2)
Artikel berikutnya17 Nasihat Mencengangkan dari KH M Arifin Ilham terkait Pernikahan Putranya