Ayat yang Terasa Sangat Berat bagi Sahabat Nabi

0

Ketika ayat ini diturunkan, para sahabat Nabi merasa sangat karenanya. Mereka pun menemui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, berlutut seraya mengatakan, “Ya Rasulullah,” lanjut mereka sampaikan aduan, “kami telah dibebani dengan amalan-amalan yang sanggup kami lakukan.”

Yang dimaksud dengan amalan yang sangggup dilakukan adalah shalat, puasa, jihad dan sedekah. “Dan sekarang,” lanjut para kekasih Nabi itu, “telah turun kepadamu ayat ini, dan kami tidak sanggup (memikulnya).”

Ayat yang dimaksud oleh para sahabat Nabi adalah surat al-Baqarah [2] ayat 284.

لِّلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ وَإِن تُبْدُوا مَا فِي أَنفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُم بِهِ اللَّهُ ۖ فَيَغْفِرُ لِمَن يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَن يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

“Kepunyaan Allah segala apa yang di langit dan di bumi. Dan jika kamu menampakkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan denganmu tentang perbuatan kamu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang Dia Kehendaki dan menyiksa siapa yang Dia Kehendaki pula. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.”

Setelah mendengar pengaduan sahabat-sahabatnya itu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam pun besabda, “Apakah kalian ingin mengatakan seperti yang dikatakan oleh Ahli Kitab sebelum kalian, ‘Kami mendengar dan kami melanggarnya?’ Tetapi katakanlah, ‘Kami mendengar dan kami menaatinya. Ampunilah kami, ya Rabb kami. Dan kepadamulah kami kembali.’”

Selepas itu, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal dari Abu Hurairah, “Setelah mereka mau menerima ayat ini dan lidah mereka pun telah tunduk mengucapkannya, Allah Ta’ala menurunkan firman-Nya:

آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ ۚ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ

Rasul telah beriman kepada al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan), “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya.” Dan mereka mengatakan, “Kami mendengar dan kami taat.” (Mereka berdoa), “Ampunilah kami, ya Tuhan kami, dan kepada Engkaulah tempat kembali.” (Qs. al-Baqarah [2]: 285)

“Setelah mereka melakukan hal itu,” lanjut riwayat yang dikutip Imam Ibnu Katsir dalam Tafsirnya, “Allah menasakh (menghapus) ayat tersebut dan menurunkan firman-Nya:

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنتَ مَوْلَانَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” (Qs. al-Baqarah [2]: 286)[]

Artikel sebelumnyaKisah Bani Israil yang Menitipkan Seribu Dinar kepada Allah
Artikel berikutnyaTiga Hal yang Diberikan kepada Rasulullah di Sidratul Muntaha