Surat Al Alaq ayat 1-5 adalah wahyu pertama yang turun kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Rangkaian ayat ini berisi perintah membaca. Membaca apa dan bagaimana? Berikut ini asbabun nuzul Surat Al Alaq ayat 1-5.
Surat Al Alaq (العلق) merupakan surat makkiyah, bahkan surat pertama yang turun kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Terdiri dari 19 ayat. Nama surat ini Al Alaq terambil dari ayat 2.
Sebagai wahyu pertama, Surat Al Alaq ayat 1-5 sangat istimewa. Isinya sangat penting, perintah di dalamnya juga merupakan perintah yang sangat penting.
Surat Al Alaq Ayat 1-5 dan Artinya
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ . خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ . اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ . الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ . عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS. Al Alaq: 1-5)
Baca juga: Al Baqarah 155-156 Arti Perkata
Asbabun Nuzul Surat Al Alaq Ayat 1-5
Dari Sirah Nabawiyah kita mengetahui bahwa Ketika mendekati usia 40 tahun, Rasulullah sering melakukan uzlah, khalwat, atau tahannuts di Gua Hira. Dalam setahun, beliau biasa ber-tahannuts satu bulan, merenungkan kondisi Mekkah yang penuh kemusyrikan dan kejahiliyahan. Beliau risau dengan kondisi umat, maka menyendiri di Gua Hira dan merenungkannya menjadi langkah beliau untuk menyikapi kesesatan kaumnya yang kian nyata.
Enam bulan menjelang tahannuts tahun ketiga, beliau selalu bermimpi dengan mimpi yang benar (ru’ya shadiqah). Serupa fajar Subuh yang menyingsing. Di tahun itu pula, ketika usia Rasulullah sudah memasuki 40 tahun, tampak tanda-tanda kenabian lainnya seperti sebuah batu di Mekkah yang mengucap salam kepada beliau.
Pada bulan Ramadhan saat beliau ber-tahannuts untuk ketiga kalinya, datanglah Malaikat Jibril seraya mengatakan, “Iqra’ (إقرأ). Bacalah!” Rasulullah menjawab, “Ma ana biqari’ (ما أنا بقارئ). Aku bukanlah orang yang pandai membaca.” Lalu Jibril mendekap Rasulullah hingga beliau kehabisan tenaga.
Malaikat Jibril mengulanginya hingga tiga kali dan Rasulullah juga mengulangi jawaban yang sama. Demikian pula Jibril kembali mendekapnya. Setelah melepaskan dekapan ketiga, Malaikat Jibril pun menyampaikan wahyu pertama: Surat Al Alaq ayat 1-5.
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ . خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ . اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ . الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ . عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Asbabun nuzul Surat Al Alaq ayat 1-5 ini bisa kita dapati dalam berbagai kitab tafsir. Juga dalam hadits dan kitab-kitab Sirah Nabawiyah.
Baca juga: Isi Kandungan Surat Al Alaq Ayat 1-5
Dari asbabun nuzul Surat Al Alaq ayat 1-5 ini, kita mendapatkan pelajaran penting. Di antaranya adalah pentingnya membaca dan menulis. Wahyu pertama ini berisi perintah membaca dan isyarat pentingnya perantaraan pena agar manusia mendapatkan ilmu yang belum diketahuinya.
Semoga Allah menjadikan hamba-Nya yang suka membaca, suka menulis, dan selalu bersemangat mencari ilmu-Nya. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/Kisah Hikmah]