Home Kisah Akibat Pacaran, Dizinai Ramai-ramai

Akibat Pacaran, Dizinai Ramai-ramai

Jangan pacaran! Apapun alasannya. Nabi sudah mengingatkan, tidaklah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita yang bukan mahram, melainkan pihak ketiganya adalah setan. Seperti gadis ini, dia harus menanggung derita lahir dan batin yang disebabkan oleh pacaran.

Hari itu, dia janjian dengan laki-laki, pacarnya. Laki-laki dan perempuan ini sudah biasa berduaan. Jalan, main, dan lain sebagainya. Dalam janjian yang kesekian kalinya, keduanya sepakat mendatangi sebuah tempat yang agak terpencil. Di sebuah bukit di kawasan Madura.

Bayangan keindahan pemandangan pun terbayang di benak perempuan ini. Hanya hijau, indah, bahagia, dan sejenisnya. Padahal, tanpa dia sadari, laki-laki pacarnya itu tengah merencanakan perbuatan keji. Sangat menjijikkan.

Saat keduanya memasuki kawasan sepi yang sukari dijamah, aksi tak bermoral segera dilancarkan. Sepuluh orang langsung mengerubungi sepasang laki-laki dan perempuan itu. Semuanya dirasuki setan. Nafsu sudah diubun-ubun.

Tanpa banyak kata, mereka langsung melakukan apa yang sudah direncanakan. Tunai menggilir si gadis nan malang ini, sebelas komplotan ini segera pergi. Si gadis dibiarkan berada di lokasi itu hingga ditemukan oleh warga yang melintas di daerah tersebut pada hari berikutnya. Wanita yang sudah tidak gadis itu ditemukan dalam keadaan mengenaskan. Tanpa pakaian.

Setelah dilaporkan, pihak berwajib langsung melakukan pencarian tersangka. Berdasarkan keterangan korban, tersangka yang pertama dikejar adalah pacarnya. Tunai menangkap si pacar, pihak berwajib mengembangkan hingga pelaku berikutnya.

Saat kisah ini ditulis, pihak berwajib baru menemukan dua tersangka. Satu laki-laki selain sang pacar mengaku, “Yang lain sudah kabur. Saya kebagian giliran kesepuluh.”

Astaghfirullah…

Betapa zaman ini sudah semakin rusak. Kezaliman, dosa, maksiat dan zina sudah semakin merajalela, tidak bisa dibendung. Promosi keburukan pun semakin massif dengan canggihnya alat komunikasi dan informasi.

Semua hal ini juga menjadi sebab tergeser hingga hilangnya nilai-nilai kebaikan universal yang selama ini dijunjung tinggi oleh masyarakat negeri ini. Bahkan, jika ada laki-laki atau perempuan yang sengaja menjaga diri untuk tidak berpacaran, mereka langsung dicap ngenes (kasihan) dan tidak laku. Ada pula begitu banyak orang tua yang secara langsung atau tidak menyuruh anaknya untuk melakukan zina pacaran.

Na’udzubillah.

Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]

Exit mobile version