Syaikh Ahmad Yasin, Dari Kursi Roda Mengguncang Dunia

0
syaikh ahmad yasin
Syaikh Ahmad Yasin (safa)

Syaikh Ahmad Yasin. Usianya sudah tua. Hidup di atas kursi roda. Bahkan menggerakkan tangan saja tidak bisa. Namun zionis Israel sangat takut kepadanya sehingga perlu mengerahkan tiga helikopter untuk menghujaninya dengan tiga rudal.

Lumpuh Sejak Remaja

Lahir normal pada tahun 1938 di Desa Al Jaurah, Jalur Gaza. Orangtuanya memberikan nama Ahmad Yasin.

Ia tumbuh menjadi anak yang suka olah raga. Ia juga aktif dalam berbagai organisasi kepemudaan. Suatu hari, kegemarannya olah raga mengantarkannya pada takdir yang membuatnya berbeda dari kebanyakan orang. Ia mengalami kecelakaan hingga membuatnya lumpuh total.

Ahmad Yasin tidak bisa berjalan. Kakinya tak bisa digerakkan. Ia juga tak bisa menggerakkan tangannya.

Lumpuh fisiknya, tapi ruhnya hidup dan bergerak. Syaikh Ahmad Yasin terus mendalami Islam dan memperjuangkannya serta berkiprah dalam gerakan melawan penjajah. Saat melihat zionis Israel terus merampas tanah Palestina dan mengusir penduduk dari tanah airnya, Syaikh Ahmad Yasin semakin aktif menunjukkan perlawanannya.

Berkali-kali di Penjara

Syaikh Ahmad Yasin beberapa kali ditangkap zionis Israel dan dijebloskan ke penjara. Ia menghadapi siksaan keras di penjara hingga kelumpuhannya semakin parah.

Ia tak bisa menggerakkan kepalanya dengan bebas. Secara fisik, ia hanya bisa menggerakkan mata dan lisannya. Bahkan setelah disiksa zionis dengan pukulan bertubi-tubi, mata kanannya menjadi tidak berfungsi. Sedangkan mata kiri, pandangannya pun kabur karena dihantam dengan popor senjata.

Keterbatasan fisik tak menghalangi perjuangannya. Ia dikenal sebagai guru yang berhasil mendidik murid-muridnya dan membentuk mereka menjadi para pemuda pejuang Islam. Kiprahnya semakin luas dan diperhitungkan ketika ia mulai khutbah dari masjid ke masjid.

Ceramahnya yang berisi dan argumentatif seakan ruh yang membangkitkan perjuangan Palestina. Ia juga mulai mengundang perhatian Zionis. Namanya terus naik diperhitungkan penjajah Yahudi, terutama sejak memobilisasi kekuatan dan mendirikan Perkumpulan Islam Gaza.  

Tahun 1983, Zionis Israel menangkapnya dengan tuduhan menyimpan senjata dan membentuk organisasi militer (tanzhim askari). Ia juga dituduh memprovokasi massa untuk menghapuskan zionis Israel dari peta dunia.

Baca juga: Umar Mukhtar

Mendirikan Hamas

Setelah sebelas bulan dipenjara, Syaikh Ahmad Yasin dibebaskan dalam rangka tukar tawanan perang antara penjajah Zionis dan Front Rakyat Pembebasan. Keluar dari penjara pada tahun 1985 membuatnya semakin berpengaruh. Ia semakin mengobarkan perjuangan rakyat Palestina.

Tahun 1987, bersama sejumlah aktifis Islam Palestina lainnya, ia mendirikan Al Harakah Al Muqawwamah Al Islamiyah yang disingkat Hamas. Inilah organisasi perlawanan Islam Palestina yang kemudian tumbuh menjadi kekuatan paling besar di Palestina, musuh nomor satu zionis Israel.

Gerakan yang merupakan perpanjangan Ikhwanul Muslimin ini membuat zionis Israel kelabakan. Mulai dari opini hingga operasi militer, ia telah menyulitkan gerak penjajahan. Terlebih setelah dicetuskannya intifada yang hingga kini ditakuti zionis Israel.

Ketakutan zionis Israel terbaca dari serangkaian serangannya untuk menghabisi Syaikh Ahmad Yasin. Pada Agustus 1988, pasukan zionis Israel menyerbu rumah pendiri Hamas itu. Mereka menggeledah tapi tidak berhasil menemukannya. Lalu pada 18 Mei 1989, Mahkamah Militer Zionis menjatuhkan vonis penjara seumur hidup baginya.

Ancaman dan vonis itu tak menyurutkan langkah Syaikh Ahmad Yasin. Dari kursi roda, ia terus menggerakkan mujahidin Palestina. Bahkan seruannya membangkitkan semangat muslim sedunia untuk membela Palestina dengan menggelar demonstrasi setiap kali Zionis Israel menyerang Palestina dengan agresi militer. Dunia Islam juga ramai-ramai mendukung Palestina dengan donasinya. Dari kursi roda, Syaikh Ahmad Yasin mengguncang dunia.

Pada 13 Desember 1992, Syaikh Ahmad Yasin membentuk Brigade Izzuddin Al Qasam. Inilah sayap militer Hamas. Pasukan khusus yang memiliki kualifikasi syar’i dan kompetensi militer tingkat tinggi. Untuk bergabung dengan brigade ini, diharuskan hafal Al Quran 30 juz. Merekalah pasukan elit yang sangat ditakuti zionis Israel.

Syaikh Ahmad Yasin Syahid

22 Maret 2004, tiga helikopter menghujani Syaikh Ahmad Yasin dengan rudal. Jasadnya hancur menjadi serpihan. Orang-orang Palestina mengumpulkannya sepotong demi sepotong, serpihan demi serpihan lalu dimasukkan dalam plastik. Jasadnya seperti itulah saat sholat jenazah dan dalam kondisi seperti itulah ia dimakamkan.

Syahidnya Syaikh Ahmad Yasin membangkitkan demonstrasi di sejumlah negara. Mulai dari Mesir, Indonesia, Malaysia, hingga beberapa negara Eropa. Bahkan beberapa nasyid pun tercipta untuk terus melanjutkan perjuangannya.

Merah Saga
Shoutul Harokah
Saat langit berwarna merah saga
Dan kerikil perkasa berlarian
Meluncur laksana puluhan peluru
Terbang bersama teriakan takbir
Semua menjadi saksi
Atas langkah keberanianmu
Kita juga menjadi saksi
Atas keteguhanmu
Ketika yahudi-yahudi membantaimu
Merah berkesimbah di tanah airmu
Mewangi harum genangan darahmu
Membebaskan bumi jihad Palestina
Perjuangan telah kau bayar dengan jiwa
Syahid dalam cinta-Nya

Syaikh Ahmad Yasin memang telah tiada. Namun ruh perjuangannya terus menyala dalam jiwa para pemuda Palestina. Bahkan inspirasinya terus hidup menyalakan semangat pembelaan Palestina di seluruh dunia. [Muchlisin BK/Kisahikmah]

Artikel sebelumnyaNasehat Said bin Musayyab: Jangan Meninggal dalam Kondisi Jomblo
Artikel berikutnyaBalasan Umar bin Abdul Aziz terhadap Anak Yatim yang Melukai Putranya