Seruan Cinta untuk Saudara Nashrani

0

Ada pemahaman yang harus disampaikan, sebab itulah esensi dakwah. Setelah menyampaikan, semuanya berpulang kepada Allah Ta’ala. Sebab para dai tidak memiliki sedikit pun kekuatan untuk melimpahkan hidayah kepada umat manusia.

Setelah Nabi ‘Isa ‘Alaihis salam diangkat oleh Allah Ta’ala, pengikutnya dari kaum hawariyyun terbagi menjadi tiga kelompok. Di antara mereka, oleh Imam Ibnu Katsir disebutkan, “Ada yang murtad hingga dua belas kali.” Sedangkan dari tiga kelompok itu, dua di antaranya masuk neraka, dan satu masuk surga. Namun, satu golongan ini senantiasa ditindas oleh dua golongan lain hingga Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam diturunkan.

Ya’qubiyyah

Ialah kelompok pertama yang menganggap bahwa Nabi ‘Isa bin Maryam sebagai Tuhan. Tulis Imam Ibnu Katsir, “(Mereka) mengatakan, dia (‘Isa) adalah Allah, berada di antara kami sesuai kehendaknya dan sekarang naik ke langit.”

Nasthuriyyah

Ialah kelompok kedua yang menganggap ‘Isa ‘Alaihis salam sebagai anak Allah. Mahasuci Allah Ta’ala dari beranak dan beristri. Kata Ibnu Katsir dalam Tafsirnya, “Kelompok lain (ini) mengatakan, dia (‘Isa) adalah anak Allah yang berada bersama kami sesuai kehendaknya. Kemudian diangkat oleh Allah kepada-Nya.”

Muslimin

Inilah golongan yang selamat. Mereka meyakini ‘Isa bin Maryam sebagai hamba dan Utusan-Nya. Allah Ta’ala mengutus Nabi ‘Isa ‘Alaihis salam sesuai kehendak-Nya, dan mengangkatnya sesuai kehendak-Nya.

Sebuah Seruan Cinta

Bahwa berlebih-lebihan dalam agama adalah amalan yang terlarang. Apalagi menganggap manusia biasa sebagai anak Allah, bahkan menganggapnya sebagai Allah. Dan, Allah Ta’ala Mahasuci dari buruknya prasangka bersebab bisikan setan dan menuruti nafsu.

Imam Ahmad bin Hanbal meriwayatkan dari ‘Umar bin Khaththab, Rasulullah Shallalahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Jangalah kalian (berlebih-lebihan_ dalam menyanjungku sebagaimana orang-orang Nashrani (berlebih-lebihan dalam) menyanjung ‘Isa bin Maryam. Sesungguhnya aku hanyalah seorang hamba. Maka katakanlah oleh kalian, ‘Hamba Allah dan Rasul-Nya’.”

Imam Bukhari meriwayatkan dari ‘Ubadah bin Shamit, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Barang siapa yang bersaksi bahwa tiada Ilah yang hak diibadahi kecuali Allah Yang Mahaesa, tiada sekutu bagi-Nya, dan Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, dan (dia bersaksi) bahwa ‘Isa bin Maryam adalah hamba Allah dan Rasul-Nya, serta kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam dan ruh dari-Nya, dan (bersaksi pula) bahwa surga itu haq dan neraka itu haq, niscaya Allah Ta’ala akan memasukkannya ke dalam surga sesuai amalnya.”

Dalam riwayat yang sama ditambahkan oleh al-Walid dari Junadah, “Dari kedelapan pintu surga, (dan) ia dapat memasukinya dari pintu mana saja yang dikehendakinya.” Riwayat ini terdapat pula dalam Shahih Muslim. Wallahu A’lam. [Pirman]

Artikel sebelumnyaYang Harus Anda Lakukan jika Menjumpai Dajjal
Artikel berikutnyaIngin Ketemu Allah dalam Keadaan Muslim? Lakukan Amalan Ini