Rahasia Surga Darussalam dan Cara Memasukinya

0
ilustrasi @republika

Banyak ayat al-Qur’an yang mengisahkan surga dan peruntukkannya. Di antaranya terdapat di dalam surat al-An’am [6] ayat 126 dan 127. Allah Ta’ala berfirman yang artinya,

“Dan inilah jalan Tuhanmu; (jalan) yang lurus. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan ayat-ayat (Kami) kepada orang-orang yang mengambil pelajaran. Bagi mereka (disediakan) darussalam (surga) pada sisi Tuhannya dan Dialah Pelindung mereka, disebabkan amal-amal shalih yang senantiasa mereka kerjakan.”

Imam Ibnu Katsir Rahimahullahu Ta’ala menjelaskan ayat ini dengan mengatakan, “Allah Ta’ala mensifati surga dengan darussalam karena keselamatan mereka dalam perjalanan melewati jalan yang lurus dengan senantiasa mengikuti jejak dan cara para Nabi ‘alahimush shalatu was salam.”

Lantaran mengikuti jejak dan jalan para Nabi yang mulia itulah mereka diselamatkan dari jalan yang bengkok dan diarahkan menuju jalan yang lurus lagi menyelamatkan. Ujungnya, masih merujuk pada penjelasan Imam Ibnu Katsir, “Mereka pun sampai ke darussalam.”

Di sepanjang perjalanan itu penuh ujian yang rumit nan berliku. Ada begitu banyak godaan berupa kesenangan-kesenangan duniawi dan bisikan untuk senantiasa mengikutinya. Ada begitu banyak iming-iming agar sekadar mencicipi fatamorgana nikmat kesesatan yang ditampilkan dengan sangat menggoda.

Namun, orang-orang beriman tidak bergeming. Mereka senantiasa fokus mengikuti shirat al-mustaqim karena mendapatkan pertolongan dari Allah Ta’ala. “Allah,” lanjut sang Imam menjelaskan makna ‘Dan Dialah Pelindung mereka’, “adalah penjaga, penolong, dan pendukung mereka.”

Adakah yang mampu menggelincirkan jika seorang hamba mendapatkan penjagaan dari Zat Yang Maha Melindungi? Siapakah yang mampu membengkokkan tatkala seorang hamba mendapatkan pertolongan dari Zat Yang Maha Menolong? Siapa pula yang mampu menyesatkan tatkala seorang hamba mendapatkan uluran kekuasaan dari Zat Yang paling baik penjagaannya sepanjang masa tanpa sejenak pun beristirahat?

Dan untuk mendapatkan penjagaan, pertolongan, serta dukungan dari Allah Ta’ala bukanlah proses yang gratis. Sebab di akhir ayat ini disebutkan syarat bagi siapa yang layak mendapatkannya. Ialah orang yang senantiasa melakukan amal shalih dengan niat yang ikhlas dan cara yang benar sebagaimana perintah-Nya dan sunnah Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam.

“Sebagai balasan atas amal shalih mereka. Allah Ta’ala melindungi dan memberikan pahala surga kepada mereka lantaran kemurahan dan karunia-Nya.” tutup Imam Ibnu Katsir.

Maka orang-orang beriman ialah mereka yang senantiasa bergegas dalam berbagai proyek kebaikan. Lantaran amal shalihnya itu, Allah Ta’ala senantiasa menjaga, menolong, dan mendukung, kemudian Dia melimpahkan rahmat dan karunia-Nya hingga mereka berhak memasuki surga-Nya yang penuh kenikmatan.

Mahasuci Allah Ta’ala dengan segala firman-Nya.

Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]

Artikel sebelumnya17 Nasihat Mencengangkan dari KH M Arifin Ilham terkait Pernikahan Putranya
Artikel berikutnyaInilah Persamaan Orang Beriman dan Orang Kafir