Inilah amalan agung dengan limpahan karunia pahala bagi pelakunya. Inilah amalan yang bisa dilakukan oleh siapa saja; si kaya atau miskin, orang kota atau desa, laki-laki maupun perempuan. Inilah amalan yang batasnya adalah kerelaan hati, kekayaan jiwa dan kemauan untuk berbagi.
Amalan ini ringan, tapi berat bagi mereka yang kering jiwanya, kikir kemauannya dan enggan mendapatkan banyak bonus dari Allah Ta’ala. Pasalnya, amalan ini, digaransi oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam sebagai salah satu amal yang bisa menghapus dosa pelakunya.
Meskipun yang bisa dihapus dengan amalan ini hanya dosa kecil terkait hak-hak Allah Ta’ala. Adapun dosa besar, ia hanya bisa dihapus dengan taubat sungguh-sungguh. Sedangkan dosa terkait hak sesama, hanya bisa diampuni setelah meminta maaf kepada yang bersangkutan.
Amalan ini bisa dilakukan oleh orang miskin, baik dengan banyak berdzikir, tersenyum kepada saudara sesama muslim, melakukan shalat Dhuha, maupun menyedekahkan sekecil apa pun harta yang dimiliki di jalan Allah Ta’ala. Sebab semua kebaikan, sebagaimana kesepakatan jumhur ulama’ berdasarkan banyak riwayat, adalah terhitung sebagai sedekah.
Bagi mereka yang dikaruniai ujian berupa kekayaan harta, maka mereka bisa melakukan amalan ini dengan leluasa; baik diberikan kepada orang yang layak mendapatkannya ataupun tidak. Sebab, ini sifatnya sunnah; bukan wajib. Meskipun, tetap ada petunjuk tentang prioritas pihak-pihak yang layak menerimanya.
Selain kemanfaatan amalan tersebut bagi pelaku dan penerimanya, apalagi jika dialamatkan kepada orang-orang yang benar-benar membutuhkan, amalan ini berdasarkan salah satu riwayat bisa memadamkan kemarahan Allah Ta’ala dan menolak dari kematian yang buruk.
“Sesungguhnya,” sabda Rasulullahﷺ, “Sedekah dapat memadamkan kemarahan Allah,” pungkas Nabi dalam riwayat Imam Tirmidzi dan Ibnu Hibban dalam Shahihnya dari Anas bin Malik, “dan dapat menolak dari kematian yang buruk.”
Itulah sedekah. Amalan yang pahalanya melimpah dan banyak cabangnya. Selain sebagai salah satu sarana untuk mensucikan harta, sedekah juga bisa menimbulkan kecintaan terhadap sesama. Melalui sedekah, banyak orang yang terbantu dan kemudian saling mencintai. Ketika sudah cinta, maka dakwah akan mudah disampaikan dan diterima, insya Allah.
Hendaknya amalan ini menjadi prioritas untuk kita kerjakan. Sehingga seberapa pun rezeki yang Allah Ta’ala berikan, ada sebagian yang sudah kita alokasikan untuk sedekah; utamanya wajib, kemudian sedekah sunnah. [Pirman]