Orang yang Menangis di Surga

0
sumber gambar: raur.co

Surga adalah tempat peristirahatan abadi bagi orang yang beriman, beramal shalih, dan senantiasa istiqamah hingga akhir hayatnya. Tiada kenikmatan yang melebihi nikmatnya surga. Ialah nikmat abadi yang tidak pernah dibayangkan oleh pikiran, belum pernah terdengar, terlihat, atau terindra. Benar-benar baru dan amat mengasyikkan.

Maka di dalam surga hanya ada gembira, bahagia, suka, cita, dan sumringah. Tiada lagi duka, nestapa, tangis, derita, dan bencana. Semua nikmat disempurnakan. Tiada batas. Tanpa ujung. Memuaskan dan tidak didapati sedikit pun kekurangan di dalamnya.

Namun, suatu hari, Imam Muhammad bin Wasi’ bertanya kepada para muridnya, “Jika ada orang yang kelak menangis di surga, apakah kalian akan terheran-heran karenanya?”

“Tentu saja,” jawab para murid dan orang-orang yang berada di sekelilingnya.

“Akan tetapi,” tutur Imam Muhammad bin Wasi’, “ada yang lebih mencengangkan dan mengherankan dari orang yang menangis di dalam surga.”

Beliau pun menjelaskan; orang yang lebih mencengangkan ialah mereka yang senantiasa tertawa dalam bahagia di dunia, padahal dirinya tidak mengetahui bagaimana nasibnya di akhirat. Mereka berbahagia, bercanda, dan tidak bergegas memperbaiki diri, padahal tiada pengetahuan di dalam dirinya; apakah kelak berada di dalam surga atau bergelimang dalam siksa neraka yang menyala penuh bara.

Sedangkan orang-orang yang lebih mengherankan dari mereka yang menangis di dalam surga, padahal surga adalah tempat disempurnakannya segala jenis kebaikan, ialah mereka yang bergelimang dengan kehidupan dunia, sementara jatah hidupnya berkurang dan kematian semakin mendekatinya.

Mereka bergurau dalam majlis maksiat dan kesia-siaan, padahal bertambah keriputnya kulit menjadi bukti bahwa ajal tidak bisa dielakkan bahkan sedetik pun.

Mereka inilah orang yang lalai. Amat mengherankan. Mereka mengejar dunia, padahal dunia berlari meninggalkannya. Di waktu bersamaan, mereka meninggalkan dan abai terhadap akhirat. Padahal akhirat bergegas mendekati dan pasti didapatinya.

Mereka inilah orang-orang yang amat mencengangkan dan mengherankan dalam kaca mata orang shalih. Mereka ini lebih mengherankan dari tidak mungkinnya orang yang menangis di surga lantaran kesedihan mendalam.

Kini, kita menjadi saksi. Betapa jumlah mereka semakin bertambah. Namun, semoga Allah Ta’ala melindungi kita dari buruknya tabiat orang-orang ini. Semoga kita terpilih lantaran kesungguhan diri untuk menjadi orang-orang yang senantiasa berada di dalam rahmat-Nya. Aamiin.

Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]

Artikel sebelumnyaBeginilah Besarnya Kedengkian Yahudi kepada Rasulullah
Artikel berikutnyaDua Cara Lindungi Diri dari Godaan Jin dan Manusia menurut Imam  Ghazali