Jika ulama dan kaum muslimin senantiasa didoakan oleh malaikat, sesama manusia, hingga ikan di laut dan burung di udara, maka orang ini justru mendapatkan laknat dari semesta.
Siapakah mereka?
“Mereka,” tutur Abul ‘Aliyah, Rabbi’ bin Anas, dan Qatadah, “dilaknat oleh para malaikat dan orang-orang yang beriman.”
Sedangkan Imam Ibnu Katsir mengatakan, “Mereka dilaknat oleh Allah, para malaikat dan seluruh umat manusia.”
Hukuman sedemikian berat tentunya diberikan kepada mereka yang melakukan pelanggaran berat. Dijelaskan oleh Imam Ibnu Katsir bahwa hukuman ini diberikan kepada mereka yang menyembunyikan keterangan yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.
Mereka menyembunyikan petunjuk-petunjuk dan ajaran yang para Rasul, baik berupa perintah maupun larangan yang bersumber dari Allah Ta’ala.
Mereka menyembunyikan ajaran para Rasul untuk menghalang-halangi manusia dari jalan hidayah. Mereka telah menjadi wakil setan yang sepanjang waktunya digunakan untuk mengajak dan menjerumuskan manusia ke dalam siksa neraka.
Mereka secara spesifik adalah kalangan Ahli Kitab, baik Yahudi maupun Nasrani. Mereka mengetahui bahwa kelak akan datang Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam sebagai Nabi dan Rasul terakhir, sebagaimana termaktub dalam Taurat dan Injil, namun mereka menyembunyikan keterangan tersebut.
Sebabnya, antara lain, karena Muhammad bin Abullah bukan berasal dari keturunan Yahudi maupun Nasrani; karena Muhammad adalah keturunan Bangsa Arab, dari suku Quraisy.
Selain ditujukan kepada mereka, ancaman ini juga dialamatkan kepada kaum muslimin, Ustadz, Ulama, Kiyai, atau siapa pun yang menyembunyikan pengetahuan yang dimiliki.
Maka kelak, selain dilaknat oleh Allah Ta’ala, malaikat, orang beriman dan seluruh manusia, bagi mereka juga tersedia ‘bonus’ di neraka jahannam.
“Barang siapa yang ditanya mengenai suatu ilmu,” sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, “lalu ia menyembunyikannya,” maka balasan yang akan diterima adalah, “ia akan dikekang pada Hari Kiamat dengan kekangan dari api neraka.”
Hadits yang mulia ini diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah dari Abu Hurairah dan dikutip oleh Imam Ibnu Katsir dalam Tafsirnya.
Semoga Allah Ta’ala melindungi kita dari buruknya sifat ini. Semoga Allah Ta’ala jadikan kita penyampai risalah Nabi-Nya, dan jalan hidayah bagi orang lain. Aamiin. [Pirman]