“Berapa banyak hafalanmu?” salah satu pertanyaan itu keluar dari lisannya saat ta’aruf dengan calon suami.
“Hafalanku tidak banyak, tapi saya ingin menjadi laki-laki yang shalih,” jawab calon suami. “Berapa hafalanmu?”
“Saya hafal Juz Amma”
***
Atas pertimbangan kejujuran dan komitmen keshalihannya, sang gadis menerima lamaran laki-laki tersebut. Setelah menikah, sang istri meminta sang suami membantunya menghafal Al Qur’an.
“Kalau begitu, kita saling membantu dan menghafal Qur’an bersama-sama”
Sejak saat itu, mereka mulai menghafal. Mulai surat Maryam, surat demi surat, juz demi juz hingga akhirnya keseluruhan 30 juz mereka hafal. Pasangan suami istri itu pun menjadi keluarga penghafal Qur’an.
“Alhamdulillah kita telah hafal Qur’an, bagaimana jika kita mulai menghafal hadits-hadits Shahih Bukhari?” pinta sang istri setelah keduanya mendapat ijazah hafal Qur’an.
***
Suatu hari, saat mereka berkunjung ke rumah orang tua istri, laki-laki tersebut menyampaikan kabar gembira kepada mertuanya. “Alhamdulillah, istriku sekarang sudah hafal Al Qur’an..”
Mertuanya tidak banyak menjawab. Ia mengajak menantunya masuk ke sebuah ruangan dan memperlihatkan sejumlah sertifikat kepada menantunya. Betapa terkejutnya laki-laki tersebut, rupanya istrinya telah hafal Qur’an dan kutubus sittah sebelum ia menikah.
Sang suami sangat bersyukur. Rupanya… istrinya adalah seorang ahli ilmu yang merahasiakan ilmunya. Ia bidadari yang selama ini membantunya menghafal Al Qur’an. Ia yang selama ini membantunya menghafal hadits. Ia tidak mempermasalahkan sedikitnya ilmu dan hafalan sang suami.
Ya Allah… aku bukan orang yang shalih. Karuniakanlah kepadaku seorang istri yang shalihah, yang membantuku menjadi hambaMu yang shalih.
Ya Allah… aku bukan orang yang rajin beribadah. Karuniakanlah kepadaku seorang istri ahli ibadah yang bisa mengajakku memperbaiki amal ibadahku kepadaMu.
Ya Allah… aku bukan orang yang alim. Karuniakanlah kepadaku seorang istri ahli ilmu yang bisa membantuku lebih mengenalMu. Sehingga kami sakinah di jalanMu. Sehingga kami bisa melahirkan generasi rabbani yang membela agamaMu, mendidik mereka menjadi anak-anak shalih yang siap memperjuangkan agamaMu. [Kisahikmah.com]