Kisah Anak Durhaka, Membiarkan Ibu yang Stroke Kelaparan dan Penuh Kotoran

0
ilustrasi (Maryloudriedger)

Bagaimana jika engkau melihat seorang wanita tua yang menderita stroke dibiarkan seorang diri di dalam rumah? Tak ada yang menemani, tak ada yang merawat, tak ada yang memberinya makan.

Fenomena itulah yang ditemui Nisa. Kartono, satu-satunya anak kandung wanita tua itu, membiarkan ibunya sendirian dalam kondisi demikian.

Nisa yang merupakan mantan menantu ibu tersebut, tergerak untuk menolong. Dulunya, ia adalah istri Kartono. Namun kemudian berpisah dan kini hidup menjanda. Sedangkan Kartono, ia telah menikah dengan wanita lain untuk kesekian kalinya. Di daerahnya, Kartono memang dikenal beberapa kali kawin cerai.

Nisa kemudian memberikan makan kepada ‘mantan’ mertuanya itu. Namun, ia tidak mau membersihkan kotorannya.

Kartono yang sudah memiliki rumah baru tak mempedulikan kondisi ibunya. Dalam kondisi tidak memakai pakaian, dengan hanya memakai satu sarung, ibu tua itu ditidurkan di atas tikar di balik pintu. Setiap hari, Nisa mengantar makanan dengan meletakkan di samping perempuan itu. Tangannya masih bisa mengambil makanan, namun ia sudah tidak duduk apalagi berdiri.

Karena tidak bisa bergerak, ia pun buang air kecil dan buang air besar d tempat itu. Akibatnya, semakin hari kondisinya semakin kotor dan bau.

Setiap hari Nisa hanya datang untuk mengantarkan makanan berwadah daun atau kertas minyak. Sedangkan Kartono sama sekali tidak mau melihat kondisi ibunya.

Selang tiga bulan, ibu Kartono itu meninggal. Kondisinya, bahkan membayangkan pun bisa membuat perut mual. Sebab sekitar tiga bulan itu ia buang kotoran di situ, sisa-sisa makanan pun di situ.

Setelah mengetahui kondisinya yang tidak bernafas, para tetangga kemudian membawanya keluar dengan cara menarik tikar yang penuh kotoran tersebut. Jenazahnya juga otomatis penuh kotoran.

Meskipun jadi bahan perbincangan banyak orang, Kartono tak mau disalahkan. Ia justru mengatakan, ibunya mengalami kondisi mengenaskan tersebut karena dulunya ia durhaka kepada ibunya sendiri. [Muchlisin BK/Kisahikmah.com]

*Berdasarkan kisah nyata yang terjadi di sebuah daerah di Jawa Timur. Nisa dan Kartono bukanlah nama sebenarnya.

Artikel sebelumnyaAkibat Melempar Sepatu kepada Ibu
Artikel berikutnyaAmat Dijaga Abu Bakar dan Umar Tapi Diabaikan Kaum Muslimin Akhir Zaman