Bersedihlah jika ada yang belum mengenal sosok inspiratif bernama ‘Abdullah bin Mubarak. Beliau adalah satu di antara sekian banyaknya salafush-shalih yang mewakafkan dirinya di jalan Allah Ta’ala. Selain seorang ‘alim, beliau juga terkenal shalih dan sangat dermawan.
Batalkan Haji!
Dalam sebuah kisah yang masyhur, beliau mengajak sahabat-sahabatnya untuk berhaji. Mengajak dan membiayai orang-orang berhaji adalah satu di antara sekian banyaknya bentuk kedermawanan ‘Abdullah bin Mubarak. Dalam rombongan haji tahun itu, beliau membawa bekal sebanyak 1000 Dinar lebih.
Sampai di sebuah tempat, kafilah haji ‘Abdullah bin Mubarak berhenti. Istirahat. Lalu, didapatilah seorang anak perempuan yang terlihat mengendap-endap mengambil seekor bangkai burung. Diambil, lalu dibawa pulang. Tanpa diketahui oleh si gadis, ‘Abdullah mengikutinya.
“Apa yang kau lakukan, Nak?” tanya ‘Abdullah.
“Bagi kami,” jelas bocah yang tinggal bersama saudara laki-lakinya, “bangkai burung ini halal.” Jelasnya kemudian, “Sudah tiga hari kami kelaparan.”
Mulanya, sang ayah dari gadis itu kaya raya. Tetapi, sekelompok orang jahat telah membunuh dan merampas seluruh kekayaannya.
Iba melihat kejadian itu, ‘Abdullah bin Mubarak bertanya kepada bendaharanya, “Berapa perbekalan yang tersisa?”
“1000 Dinar, Tuanku.” jawab bendahara singkat.
“Sisakan 20 Dinar untuk bekal pulang.” perintahnya tanpa ragu. Lalu rombongan itu tidak jadi berhaji.
Betapakah ini amat mulia? Di zaman kita ini, banyak sekali orang yang berhaji berkali-kali, tapi tidak peduli kepada tetangganya yang miskin dan sukar mencukupi kebutuhan hidupnya.
Gemar Bebaskan Hutang
Dalam sebuah perjalanan dagang, ia pernah bertemu dengan seorang pelayan yang baik hati. Hanya sekali bertemu. Itu pun dalam status pelayan dan tamu sebuah penginapan.
Beberapa lama selepas itu, ‘Abdullah bin Mubarak mendapati kabar sedih. Pelayan kenalannya itu dipenjara. Maka, ia pun bergegas menemui majikan yang memenjarakannya dengan menyamar sebagai orang biasa.
Sampai di rumah sang majikan, ia memberikan sejumlah uang sebagai tebusan. Segera saja, pelayan itu bebas dari jeratan si majikan tanpa mengetahui siapa sosok baik yang telah membebaskannya.
Kini, ada begitu banyak tawanan kaum Muslimin. Tapi, siapakah orang kaya yang bergegas menebus untuk membebaskannya?
Infaq untuk Penuntut Ilmu
Di antara berkahnya harta adalah yang disalurkan kepada mujahid di jalan Allah Ta’ala dan penuntut ilmu. Kepada sang ‘alim Fudhail bin ‘Iyadh, ‘Abdullah bin Mubarak berkata, “Jika bukan karena engkau dan sahabat-sahabatmu yang mencari ilmu, niscaya aku tidak sudi berdagang.”
Beliau memilih menjalani bisnis demi membiayai para penuntut ilmu. Agar mereka tercukupi kebutuhannya dan tenang dalam menjaga kalam-kalam Ilahi dan sunnah-sunnah Nabi yang mulia.
Semoga kita bisa meneladaninya. Aamiin. [Pirman/Kisahikmah]