Rezeki kita sudah dijamin oleh Allah Ta’ala. Jatahnya sudah termaktub dalam lauhul mahfuzh, jauh-jauh hari sebelum kita ada di dalam rahim ibu. Semuanya tercatat rapi sejak kehidupan di dalam rahim sampai ajal menjelang.
Tiada satu pun waktu berlalu, kecuali ada limpahan karunia rezeki dari Allah Ta’ala untuk kita nikmati.
***
Pagi itu, saya mengosongkan saldo rekening setelah membayar tagihan-tagihan. Tertera di layar, saldo rekening 996 rupiah. Sebelum meninggalkan mesin penarikan uang, saya menyempatkan diri mengambil gambar layar mesin untuk dikirimkan kepada istri.
Si Cantik membalas dengan tertawa, “Hahaha… Mantapppp.”
Saya kembali ke tempat parkir dengan pikiran yang damai karena kewajiban sudah ditunaikan. Selebihnya, Allah Ta’ala Mahakuasa. Dia mustahil menzhalimi dan mustahil pula tidak mencukupi kebutuhan kami.
***
Sekitar lima puluh menit dari kejadian itu, ada pesan yang masuk melalui aplikasi WhatsApp (WA). Seorang kenalan, guru, sekaligus pelanggan buku kami. Laki-laki yang foto profil WAnya tidak kunjung berganti ini mengirimkan pesan. Sebuah foto. Teryata, bukti transfer.
Beliau melunasi pembayaran pemesanan kitab al-Umm tulisan Imam asy-Syafi’i. Kitab 3 jilid itu dibeli kontan, kami berikan value tambahan berupa gratis ongkos kirim. Tertulis di pesan tersebut, “Transaki berhasil. Transfer ke Rek… sejumlah 423.000.”
***
Bagi sebagian orang, mungkin ini biasa saja. Tapi, kami memaknainya dengan sangat mendalam. Bukankah belum genap satu jam dari aktivitas pengosongan saldo rekening, kemudian Allah Ta’ala mengisinya kembali melalui hamba-hamba-Nya?
Apakah hanya sekali? Tidak!
***
Dalam perjalanan ke mesin ATM itu, ada transaksi yang tengah kami sepakati dengan pembeli asal Banjarmasin. Beliau memesan sejumlah majalah, kemudian meminta tagihan. Di ujung percakapan, Muslimah yang aktif di lembaga sosial bidang pengumpulan dan penyaluran harta zakat ini berpesan, “Insya Allah, bayarnya nanti sore ya, Om.”
Saya menjawab singkat, “Siapks…”
Rupanya, dia menyempatkan diri melakukan pembayaran sebelum sore menjelang. Jaraknya hanya dua jam dari kejadian sebelumnya.
Seraya mengirimkan bukti transfer, dia menulis, “Udah ditransfer. 176 ribu.”
***
Kawan, apakah kita menganggap semua kejadian dalam hidup ini hanya kebetulan semata? Tidakkah kita menyadari bahwa di balik setiap kejadian ada Kuasa Allah Ta’ala? Bukankah pada jatuhnya satu helai daun pun, Allah Ta’ala telah mengaturnya dengan baik?
Kisah ini, bagi kami menjadi bukti. Tiada satu pun alasan untuk meragukan rezeki. Sebab meragukan rezeki sama maknanya dengan meragukan Zat Pemberi rezeki. Kisah ini juga menjadi bukti tentang sunnatullah yang mustahil Dia ingkari. Bahwa siapa saja yang berusaha dan menjalankan kiat-kiat yang telah direkomendasikan oleh Nabi, janji-Nya mustahil diingkari.
Terbukti, hanya dalam tiga jam, saldo rekening yang semula 996 rupiah berubah menjadi 599.996 rupiah. Hampir 600 kali lipat.
Maka kawan, berdaganglah. Bisnislah. Usahalah. Jangan mengandalkan satu pintu rezeki. Berdaganglah, meski Anda sudah kaya. Berdaganglah, apa pun profesi lain yang dijalani saat ini.
Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]
*Silakan bergabung ke Sekolah Bisnis murah dua tahun dengan materi 99 video. Insya Allah ada banyak inspirasi dan ilmu tentang cara mudah mendapatkan uang halal dan berkah. Daftar langsung di http://bit.ly/2coEVQi (copy tautan) atau hubungi 085691479667 (SMS/WA/Line/Telegram/Phone)