“Lakukan apa yang bisa kita lakukan. Langkahi apa yang bisa dilangkahi dengan apa yang kita miliki.” Rendy Saputra
Nabi Musa ‘Alaihis salam dan para pengikutnya terjepit. Setelah berlari sekian lama dengan jarak yang jauh, rombongan kebaikan itu terjebak di antara lautan di hadapan dan pasukan Raja Fir’aun di belakang.
Maju tenggelam. Mundur kena tangkap. Kedua-duanya memiliki resiko yang sama; kematian, kekalahan, kesakitan. Akhir kisah nan menyedihkan.
Di tengah gejolak pikiran itu, Allah Ta’ala menyampaikan wahyu kepada Nabi Musa ‘Alaihis salam. Wahyu yang amat mustahil jika alat ukurnya logika. Di dalam wahyu itu, Allah Ta’ala memerintahkan agar Nabi Musa ‘Alaihis salam memukul lautan dengan tongkatnya.
Jika perintah itu disampaikan kepada kita, mungkin jawabannya ketidakpercayaan bahkan bisa jadi meremehkan.
Jika kalam suci itu disampaikan kepada kita, bisa jadi yang kita katakan adalah, “Emang ada dampaknya memukul laut dengan tongkat?!”
Namun, Musa ‘Alaihis salam bukanlah kita. Ia adalah Nabi yang amat besar keyakinannya kepada Allah Ta’ala. Ia merupakan laki-laki pilihan yang menjdi pelita bagi kaumnya dan isnpirasi bagi umat manusia setelahnya hingga akhir zaman kelak.
Musa ‘Alaihis salam melakukan perintah tak logis itu. Ia memukulkan tongkat ke tepi lautan. Dan keajaiban pun terjadi. Laut terbelah. Jama’ah Nabi Musa ‘Alaihis salam bergegas melalui lautan yang terbelah, selayak daratan tanpa hambatan.
Kita semua paham kelanjutan kisah Nabi Musa ‘Alaihis salam ini. Sayangnya, tidak semua kita memahami maksud di balik kisah ini, terutama dalam kaitannya dengan bisnis. Padahal, bisnis merupakan satu di antara sekian cabang jihad bidang ekonomi.
Bergeraklah dengan apa yang dimiliki.
Tongkat itu sudah lama berada di tangan Nabi Musa ‘Alaihis salam. Tongkat itu sudah lama digunakan. Tongkat itu bukan hal baru.
Tatkala hendak memulai eksekusi bisnis, kita sering mengeluhkan modal. Bingung. Modal gak ada. Waktu terbatas. Tenaga sering tidak cukup dan hambatan-hambatan lainnya.
Seakan-akan buntu. Seperti tiada jalan.
Padahal, kiatnya hanya memulai. Rahasianya hanya memanfaatkan apa yang kita miliki.
Bukankah kini, semua kita terhubung dalam komunikasi tanpa batas? Tapi, kenapa ada yang sukses dengan bisnis online, tapi banyak pula yang hanya mondar-mandir di dunia maya tanpa makna?
Bergeraklah. Bahkan modal KTP bisa berubah menjadi 250 juta setiap bulannya.
Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]
*Hikmah ini disampaikan oleh Rendy Saputra dalam Sekolah Bisnis DKK. (Gabung sekolahnya di http://bit.ly/2coEVQi atau hubungi 085691479667)