Inilah Redaksi Surat Rasulullah kepada Heraclius

0

Ketika Abu Sufyan belum masuk Islam dan menghadap Kaisar Romawi, ada dialog antara keduanya yang menggambarkan betapa mulianya sifat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dan kesesuaian antara apa yang termaktub dalam al-Qur’an dan Injil yang diturunkan kepada Nabi ‘Isa ‘alaihis salam.

Abu Sufyan dengan jujur menjawab semua pertanyaan Sang Kaisar, meski ia belum merasakan manisnya cahaya Islam dan iman. Di antara pertanyaan Sang Kaisar, “Apakah ia (Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam) suka berkhianat?”

Kemudian oleh Abu Sufyan dijawab, “Selama ini kami tidak mengetahui darinya bahwa dia berbuat seperti itu.” Lanjut Abu Sufyan menambahkan, “Aku tidak dapat menambahkan suatu berita apa pun selain dari itu.”

Lalu, apa yang membuat Abu Sufyan berkata sejujur itu? Bukankah jika niatnya jahat, berbohong adalah kemudahan dan pilihan yang bisa diambil? Bukankah ia bisa berkelit sedemikian rupa dan memberikan jawaban yang bertolak belakang dengan fakta sebenarnya?

Oleh Imam Ibnu Katsir dijelaskan bahwa Abu Sufyan membaca surat yang ditulis oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam yang ditujukan untuk Kaisar Romawi itu. Berikut teksnya:

Bismillahir Rahmanir Rahim

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Min Muhammadin Rasulillahi Ila Hiraqla ‘Adhimi ar-Rum

Dari Muhammad Rasulullah untuk Heraclius, Pembesar Romawi

Salamun ‘Ala Manit Taba’al Huda, Ammaa Ba’du

Semoga keselamatan dilimpahkan kepada orang yang mengikuti petunjuk, Amma Ba’du:

Fa-aslim Taslam, Wa-aslim Yu’tikallahu Ajraka Marrataini, Fa-in Tawallaita Fa-innama ‘Alaika ‘Itsmal Arisiyyin, wa (Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam mengutip surat Ali ‘Imran [3] ayat 64)

يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَىٰ كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلَّا نَعْبُدَ إِلَّا اللَّهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِّن دُونِ اللَّهِ ۚ فَإِن تَوَلَّوْا فَقُولُوا اشْهَدُوا بِأَنَّا مُسْلِمُونَ

Masuklah Islam, maka Anda akan selamat. Masuklah Islam, niscaya Allah memberi Anda pahala dua kali. Jika Anda berpaling, maka Anda akan memikul dosa kaum Arisiyyin. “Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu; bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun, dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah.” Jika mereka berpaling, maka katakanlah kepada mereka, “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).” (Ali ‘Imran [3]: 64)

Artikel sebelumnyaAsal Mula Agama Nasrani menurut Imam Ibnu Katsir
Artikel berikutnyaWahai Muhammad, Apakah Kau Ingin Agar Kami Menyembahmu?