Inilah Pasukan Islam yang Mampu Berjalan di Atas Air

0
sumber gambar: unikversiti.blogspot.com

Islam tidak akan jaya kecuali dengan meneladani dakwah Nabi, para sahabat, dan penerusnya yang terdahulu dalam iman. Merekalah sebaik-baik teladan. Siapa mengikutinya, baginya kejayaan dan keselamatan di dunia hingga akhirat. Dan siapa pun yang menyelisihinya, baginya kegagalan dan kehinaan di dunia sampai akhirat.

Di antara para generasi pendahulu yang amat menakjubkan adalah kumpulan pasukan yang terdiri dari 30.000 kaum Muslimin. Mereka berhasil berjalan di atas sungai, tanpa perahu, dan tanpa satu pun orang yang terseret arusnya, kecuali hanya satu wadah minuman yang hanyut.

Inilah pasukan yang dipimpin oleh Sa’ad bin Abi Waqqash. Mereka menyeberangi sungai Tigris di Irak yang kala itu banjir sehingga deras arusnya. Mereka hendak menundukkan peradaban Persia setelah ajakan dakwah yang santun tidak diterima.

Di dalam Tarbiyah Jihadiyah, Syeikh Abdullah Azzam menyebutkan peristiwa penyeberangan sungai Tigris tanpa perahu ini dengan berkata, “Ini adalah kisah yang paling aneh dalam sejarah.”

Semua pasukan selamat. Hanya satu wadah air yang hanyut. Namun berhasil ditemukan setelah seluruh pasukan mencarinya. Saat mengetahui peritiwa ‘ngubek’ sungai hanya untuk mencari satu wadah air itu, panglima Persia berkata, “Alangkah menakjubkannya. Bagaimana lagi jika yang hilang adalah satu nyawa pasukan mereka?!”

Pasukan Persia pun berlarian lantaran takut yang menyergap. Sembari berlarian, mereka berteriak, “Dewana amadan. Dewana amadan.” Kalimat ketakutan ini bermakna, “Orang gila telah datang. Orang gila telah datang.”

Inilah pasukan Islam yang belum ada tandingannya hingga kini. Mereka adalah sekelompok manusia yang tidak hanya menguasai berbagai jenis kemajuan di zamannya, melainkan juga sosok-sosok sederhana yang memiliki keimanan baja dan taqwa yang amat memesona.

Mereka berhasil menjadikan Allah Ta’ala sebagai satu-satunya sesembahan yang tiada satu pun sekutu bagi-Nya. Merekalah sekelompok pasukan yang tidak gentar atau menyerah di hadapan musuh, sebab meneladani keberanian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam seluruh aspeknya.

Dan, hanya dengan meneladani merekalah, kita akan bangkit dan menguasai peradaban dunia. Ingat, teladani dalam iman dan taqwanya. Iman dan taqwa itulah yang akan menggerakkan seorang individu untuk berjuang dengan pengorbanan terbaik bagi agamanya. Tanpa iman, keberanian adalah kepengecutan. [Pirman/Kisahikmah]

Artikel sebelumnyaKisah Kejaiban Doa Ibu
Artikel berikutnyaPemimpin Negara yang Biaya Hidupnya Hanya 3 Dirham Per Hari