Dua Hari yang Membuat Setan Merasa Amat Hina, Marah, Rendah, dan Terusir

0

Disebutkan dalam kitab al-Muwatha’ karangan Imam Malik bin Anas, dari Thalhah bin ‘Ubaidillah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Setan tidak pernah terlihat lebih rendah, lebih hina, lebih terusir, dan lebih marah (dari hari ini).” Kemudian, beliau pun menyebutkan dua hari besar dalam sejarah kaum Muslimin, satu di antaranya akan terus terulang hingga Hari Kiamat.

Yang pertama adalah hari ‘Arafah. Pasalnya, di hari Arafah itu, “Allah Ta’ala menurunkan rahmat dan pengampunan atas dosa-dosa besar.”

Riwayat senada juga didapati dari Abu ‘Utsman ash-Shabuni. Ia mendapati riwayat dari seorang Gubernur di salah satu negeri Romawi yang melarikan diri dan bersembunyi. Dalam persembunyiannya itu, ia dibuat kaget karena melihat sesosok laki-laki yang menunggang unta. Sebab, di negeri Romawi tidak ada unta.

Setelah mendekat, ia pun bertanya kepada sosok aneh itu. Apalagi, saat itu dirinya merasa sangat ketakutan dan bertambah takutnya saat keduanya berdekatan. “Hai hamba Allah, siapakah Anda?” tanya sang Gubernur. “Orang yang berduka,” jawab sosok aneh itu.

Lanjut sang Gubernur, “Demi Allah, ini sangat mengherankan. Ceritakanlah kepadaku.” Jawabnya dengan gertakan, “Jangan banyak bertanya!”

Sang Gubernur pun terus mendesaknya, hingga dirinya bertutur. “Aku adalah iblis. Aku baru saja datang dari ‘Arafah. Aku datang untuk melihat-lihat, rupanya mereka (kaum Muslimin) mendapatkan rahmat dan ampunan, serta saling memaafkan.”

“Aku,” lanjut iblis menuturkan, “menjadi sedih, cemas, dan galau.” Ia pun menyatakan, bahwa dirinya hendak pergi menghibur diri menuju Konstantinopel. Mengapa ke Konstantinopel? Aku setan, “Di sana, aku akan melihat dan mendengar bahwa Allah Ta’ala disekutukan, dan klaim bahwa Dia memiliki anak.”

Seketika itu juga, sang Gubernur mambaca kalimat, “Aku berlindung kepada Allah Ta’ala darimu!” Hingga, tuturnya sebagaimana dikutip oleh Syeikh Ibnu Muflih al-Maqdisi, “Ketika mengatakan kalimat itu, tiba-tiba aku tidak melihat apa pun.”

Sedangkan hari kedua selain ‘Arafah ialah saat berkecamuknya Perang Badar. Setan merasa sedih, terhina, terusir, cemas, dan perasaan buruk lainnya. Sebabnya, setan melihat malaikat Jibril memimpin pasukan malaikat untuk membantu pasukan kaum Muslimin memerangi orang kafir dan bala tentara setan.

Maka, hari yang tak pernah terulang adalah peristiwa Perang Badar yang agung, sedangkan momen yang terus terulang adalah hari ‘Arafah (setiap tanggal 9 Dzulhijjah). [Pirman/Kisahikmah]

Rujukan: Agar Tidak Terpedaya Setan, Ibnu Muflih al-Maqdisi, Darul Uswah, Yogyakarta, 2009

Artikel sebelumnyaSaat Peristiwa Ini Terjadi, Setan Berseru Celaka dan Binasa seraya Menaburkan Tanah di Kepalanya
Artikel berikutnyaInilah Wanita Pertama yang Berperang di Jalan Allah