Allah Ta’ala akan menolong siapa yang menolong agama-Nya. Allah Ta’ala akan mengutus ribuan malaikat yang berbaris-baris secara berkala untuk menolong siapa yang berjuang di jalan-Nya, menegakkan agama-Nya, dan meninggikan kalimat-Nya.
Allah Ta’ala akan menolong mereka dengan Tangan-Nya, Kuasa-Nya. Pertolongan yang lebih cepat dari permintaan hamba-hamba-Nya. Dialah sebaik-baik penolong yang tiada lagi perlindungan dan pembelaan selain dari-Nya.
Di antara bentuk pertolongan Allah Ta’ala kepada mujahid fi sabilillah adalah dengan menurunkan kantuk. Kantuk yang Allah Ta’ala turunkan itu memberikan rasa aman atas kekhawatiran yang menimpa hati kaum muslimin.
Ketika diberikan dalam keadaan perang, rasa ini datangnya dari Allah Ta’ala. Sedangkan saat didatangkan kepada seorang muslim di dalam shalat, maka datangnya dari setan yang terkutuk. Hal ini sebagaimana perkataan ‘Abdullah bin Mas’ud yang diriwayatkan oleh ‘Abdullah bin Hatim.
“Rasa kantuk dalam peperangan datangnya dari Allah, sedangkan dalam shalat datangnya dari setan.”
Selain dalam Perang Badar yang dimenangkan oleh kaum muslimin, rasa kantuk juga diturunkan kepada kaum muslimin dalam Perang Uhud. Bentuknya, di antaranya, sebagaimana dikisahkan oleh Abu Thalhah yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, “Aku termasuk yang dihinggapi kantuk dalam Perang Uhud. Karenanya, pedangku terjatuh dari tanganku berkali-kali, jatuh dan kuambil, jatuh dan kuambil lagi.”
Selain yang dialami Abu Thalhah, ‘Abdullah bin az-Zubair pun mengalaminya. Sebagaimana dikutip Imam Ibnu Katsir dalam Tafsirnya, ia berkisah, “Aku sedang bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam ketika kami dihinggapi rasa kantuk yang mencekam. Dan, aku menyaksikan Allah Ta’ala mengirimkan rasa kantuk kepada kami. Karenanya, tidak ada seorang pun di antara kami melainkan dagunya terkulai jatuh di dadanya.”
Demikianlah cara Allah Ta’ala menolong hamba-hamba-Nya. Pertolongan yang datang tiba-tiba, tanpa ada tanda atau pun pemberitahuan sebelumnya. Karenanya, ketika kita tengah berada di jalan yang benar dalam memperjuangkan kalimat Allah Ta’ala agar sampai kepada seluruh umat manusia, sedikit pun tak perlu gentar, resah, atau pun khawatir.
Sebab, pertolongan Allah Ta’ala amat dekat. Sebab, Allah Ta’ala tak mungkin menyalahi janji-Nya. [Pirman]