“Yah, kenapa sih mobil kita kecil? Sudah sesak nih,” kata seorang anak kepada ayahnya saat mereka berlima bepergian menuju sebuah tempat wisata.
“Iya Yah, tetangga kita banyak yang mobilnya baru. Besar-besar pula,” timpal kakaknya.
Sang Ayah yang sedang menyetir tak langsung menjawab.
“Alhamdulillah kita punya mobil. Bisa jalan-jalan bersama keluarga. Banyak lho yang tidak punya mobil. Kalau mau ke tempat wisata harus naik bus,” kata ayah sambil konsentrasi memegang kemudi.
“Tapi kalau mobil kita lebih besar, lebih enak Yah. Kayak gini desak-desakan. Apalagi nanti kalau adik tambah besar. Nggak muat.”
“Meskipun mobil kita kecil dan sudah tua, kita syukuri. Insya Allah barokah dan hati kita bahagia. Kalau ingin mobil baru, berdoa kepada Allah. Semoga diberi-Nya yang terbaik,” sang ibu menambahkan.
Sampai di hutan tempat wisata, sang ayah memarkir mobilnya tepat di antara dua mobil besar.
“Tuh, lihat Yah. Mobil kita kayak mainan. Nggak suka ah mobil kecil gini.”
Sang ayah hanya tersenyum. “Yuk kita nikmati wisata kita hari ini.”
Beberapa jam mereka menikmati indahnya alam di hutan itu. Segarnya udara, beragam pohon dan tanaman, hingga aneka permainan.
Tengah hari, mereka pun pulang. Sesampainya di lokasi parkir, betapa terkejutnya mereka. Sebuah pohon besar tumbang. Dua mobil di kanan kiri mobil mereka hancur tertimpa pohon itu.
“Mobil kita selamat, Yah,” teriak kakak beradik hampir bersamaan.
***
Mari mensyukuri setiap karunia Allah kepada kita. Jangan pernah membenci apa yang kita miliki, karena ia adalah anugerah Ilahi. Boleh jadi, ia amat baik bagi kita. Sedangkan apa yang kita ingini, boleh jadi ia amat buruk sehingga Allah menjauhkannya dari kita.
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 216)
Baca juga: Kisah Nyata Keajaiban Sedekah yang Menakjubkan
Sudahkah kita bersyukur hari ini? Atas usia kita, atas kesehatan kita, atas iman yang Allah jaga, dan atas nikmat-nikmatNya yang tak pernah bisa kita hitung jumlahnya. [Muchlisin BK – Kisahikmah]