Bentuk Pengamalan dari Keyakinan Terhadap As Sami’

0
bentuk pengamalan as sami

Asmaul husna yang keempat adalah As Sami’. Apa makna As Sami’ dan bagaimana bentuk pengamalan dari keyakinan terhadap As Sami’?

Allah Subhanahu wa Ta’ala memiliki 99 asmaul husna. Sebenarnya asmaul husna tidak terbatas 99, ada pula nama yang Allah simpan dan menjadi rahasia gaib sebagaimana hadits riwayat Imam Ahmad. Di antara 99 asmaul husna itu, salah satunya adalah As Sami’.

Makna As Sami’

As Sami’ (السَّمِيعُ) artinya Maha Mendengar. Maknanya, Allah Maha Mendengar segala sesuatu, baik yang keras maupun yang pelan, baik yang terang-terangan maupun yang rahasia. Bahkan Dia mendengar bisikan hati yang tidak terucapkan dalam lisan. Termasuk mendengar segala doa dan munajat hamba-Nya.

فَاسْتَجَابَ لَهُ رَبُّهُ فَصَرَفَ عَنْهُ كَيْدَهُنَّ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Maka Tuhannya memperkenankan doa Yusuf dan Dia menghindarkan Yusuf dari tipu daya mereka. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Yusuf: 34)

Baca juga: Bentuk Pengamalan Al Quddus

Bentuk Pengamalan As Sami’

Keyakinan terhadap As Sami’ membuat kita menyadari bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala mendengar segala ucapan kita. Baik yang keras maupun pelan. Baik di tengah keramaian maupun di tempat sepi. Bahkan, Allah mendengar bisikan hati kita.

Maka, tiada suara dan pembicaraan di dunia ini kecuali Allah mendengarnya. Meskipun pembicaraan itu dirahasiakan habis-habisan. Seperti rencana jahat konspirasi musuh-musuh Islam.

فَإِنْ آَمَنُوا بِمِثْلِ مَا آَمَنْتُمْ بِهِ فَقَدِ اهْتَدَوْا وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا هُمْ فِي شِقَاقٍ فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Maka jika mereka beriman kepada apa yang kamu telah beriman kepadanya, sungguh mereka telah mendapat petunjuk; dan jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (dengan kamu). Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 137)

Baca juga: Ayat Kursi

Allah juga mendengar seluruh doa, selirih apa pun doa itu. Bahkan meskipun hanya dalam hati. Allah juga mengabulkan doa-doa yang Dia kehendaki.

فَاسْتَجَابَ لَهُ رَبُّهُ فَصَرَفَ عَنْهُ كَيْدَهُنَّ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Maka Tuhannya memperkenankan doa Yusuf dan Dia menghindarkan Yusuf dari tipu daya mereka. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Yusuf: 34)

Dengan meyakini As Sami’ dan merenungkan maknanya, kita berupaya senantiasa menjaga ucapan kita. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam. (HR. Bukhari dan Muslim)

Artinya, kita berusaha menjauhi segala ucapan yang Allah haramkan, ucapan yang makruh, sekaligus ucapan-ucapan yang tidak bermanfaat dan sia-sia.

Dengan meyakini As Sami dan merenungkan maknanya, kita juga lebih bersungguh-sungguh dalam berdoa dan yakin Allah akan mengabulkannya. Karena Dia Maha Mendengar doa dan mengabulkannya. Menyebut asmaul husna As Sami’ dalam doa insya Allah membuat doa menjadi lebih mustajabah. Wallahu a’lam bish shawab.[Muchlisin BK/Kisahikmah]

Artikel sebelumnyaBentuk Pengamalan dari Keyakinan Terhadap Al Quddus
Artikel berikutnyaBentuk Pengamalan dari Keyakinan Terhadap Al Khabir