Saat itu Abul Aswad sedang berada di Kota Nabi, Madinah. Di sana sedang ada penyakit menular dan korban pun berjatuhan. Tuturnya, “Aku pernah datang di Madinah. Di sana sedang terjangkit penyakit yang menyerang banyak orang. Dan, korban pun berjatuhan dalam waktu yang singkat.”
Saat itu, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abul Aswad pun duduk di dekat Umar bin Khaththab, hingga lewatlah satu jenazah. Kepada jenazah itu disampaikan pujian atas kebaikan yang pernah ia lakukan semasa hidupnya. Maka, Umar menjawab, “Pasti.”
Umar pun beranjak, dan melewati jenazah lain yang disebutkan kepadanya keburukan saat hidupnya. Lalu, Umar kembali menjawab, “Pasti.”
Karenanya, Abul Aswad pun bertanya, “Ya Amirul Mukminin, apa yang pasti itu?”
Sang Pemimpin kaum muslimin yang gagah berani itu pun menjelaskan, “Aku mengatakan hal itu seperti yang dikatakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.”
Kemudian, Umar pun membacakan sebuah hadits, “Orang muslim mana pun yang diberikan kesaksian oleh empat orang bahwa ia baik, niscaya Allah Ta’ala memasukkannya ke dalam surga.”
Kami-Umar bin Khaththab dan sahabat yang lain-bertanya kepada Nabi, “Bagaimana jika tiga orang?” Jawab Rasulullah, “Ya, meski hanya tiga orang.” Lanjut mereka bertanya, “Juga dua orang?” Jawab Nabi, “Ya, termasuk dua orang.” Kemudian, sebagaimana diriwayatkan pula oleh Imam Bukhari, Tirmidzi dan Nasa’i ini, Umar berkata, “Dan kemudian, kami tidak menanyakan tentang satu orang.”
Itulah di antara pentingnya kesaksian orang lain atas kebaikan yang kita lakukan. Tentu, ini bukan seruan untuk menampakkan setiap amal dengan maksud pamer. Justru, kesaksian yang dimaksud adalah pengakuan tulus sebab yang bersangkutan memang baik dalam ibadah dan amal sehari-hari.
Dalam riwayat lain tentang kesaksian juga disebutkan ketika Nabi Nuh ‘alaihis salam ditanya, “Siapakah saksi bahwa kau telah menyampaikan dakwah?” pada hari Kiamat. Maka, jawab Nuh sebagaimana disebutkan dalam riwayat Imam Bukhari, Tirmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah yang dikutip oleh Imam Ibnu Katsir, “Muhammad dan umatnya.”
Semoga Allah Ta’ala kuatkan kita dalam amal, sehingga layak disaksikan oleh kaum muslimin dan mukminin sebagai orang-orang baik. Sehingga karenanya, kita bisa masuk ke dalam surga-Nya, yang lebih luas dari langit dan bumi. Aamiin. [Pirman]