Allah Mencari-cari Aurat Orang Ini

0

Betapa hinanya orang yang dihinakan oleh Zat Yang Mahamulia. Betapa meruginya orang yang dilaknat oleh Zat Yang Maha Pengasih lagi Penyayang. Betapa sengsaranya orang yang dibuka kesalahan dan aibnya oleh Zat Yang Maha Menutupi kesalahan hamba-hamba-Nya. Merugi, sengsara, hina, yang kian bertambah dan bertambah.

Sungguh, Allah Ta’ala Mahasuci dari semua perbuatan buruk. Dia Mahamulia dari segala jenis kekurangan. Allah ‘Azza wa Jalla amat tak layak jika disandingkan padanya kekurangan sifat, sebab Dia Maha sempurna, tak ada satupun makhluk yang mernyerupai-Nya.

Namun, para hambalah yang sering menzhalimi diri sendiri. Merekalah yang banyak melakukan kesalahan, hingga digolongkan dalam makhluk yang celaka. Padahal, ketika berupaya menjalani hidup dengan baik sesuai apa yang disyariatkan-Nya, kemuliaan adalah jaminan; sebab Allah Ta’ala akan kurniakan balasan terbaik atas setiap niat yang tulus dalam perbaikan kebaikan.

“Wahai orang-orang yang beriman dengan lisannya dan iman belum masuk ke dalam hatinya,” ucap Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam suatu ketika. Beliau hendak menyampaikan peringatan dan nasihat yang agung terkait lisan. Nasihat yang manfaatnya kebaikan di dunia dan keselamatan di akhirat.

Lanjut beliau menyampaikan peringatan, “Janganlah kalian menggunjing kaum muslimin dan janganlah kalian mencari-cari aurat mereka.” Inilah peringatan yang amat tegas. Menggunjing dan mencari-cari aurat (kesalahan, kehormatan yang seharusnya dijaga); dua perbuatan yang amat digemari, namun haram hukumnya. Bukankah di zaman ini, dua hal itu sudah amat terbiasa dilakukan oleh kaum muslimin di belahan bumi mana pun?

Maka, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam tidaklah melarang umatnya melainkan ada akibat amat besar yang akan diperolehnya. Sesungguhnya, siapa yang melakukan dua hal itu, maka Allah Ta’ala akan berikan balasan keburukan yang setimpal baginya.

“Maka Allah akan mencari-cari auratnya (kesalahannya),” bukankah Dia Maha Mengetahui? Maka penegasan ini adalah kehinaan dan yang amat terang benderang. Jika Allah Ta’ala lakukan itu, “Allah Ta’ala akan membuka auratnya (kesalahannya) meskipun di rumahnya sendiri.”

Menggunjing dan mencari-cari aurat kaum muslimin biasa dilakukan dengan dua bentuk; al-Lumaz dan al-Humaz. Jika al-Lumaz dilakukan dengan isyarat tangan atau anggota badan lainnya, maka al-Humaz berupa celaan untuk orang yang tidak ada di tempat itu.

Semoga Allah Ta’ala menjaga lisan, pikiran dan hati kita. Agar diri senantiasa terjaga dari ketergelinciran sebab ucapan buruk yang dilakukan oleh lisan yang komandonya berasal dari hati yang buruk diteruskan ke pikiran yang kotor, kemudian diucapkan oleh lisan yang celaka.

Semoga Allah Ta’ala memudahkan lisan kita untuk memuja-muji-Nya dengan dzikir; dengan perbanyak tasbih, tahmid, tahlil, takbir, shalawat, istighfar dan kalimat pujian lainnya. Aamiin. [Pirman]

*Hadits shahih sebagaimana dikutip oleh Dr Abdullah Azzam dalam Tarbiyah Jihadiyah

Artikel sebelumnyaMengapa Rasulullah tidak Membunuh Orang Munafik?
Artikel berikutnyaAmalan yang Mematikan Hati