Hati adalah raja bagi seluruh anggota badan. Dia merupakan sumber dari segala jenis kebaikan atau keburukan yang dikerjakan oleh seorang hamba. Hati juga diberi akses untuk langsung berhubungan dengan Allah Ta’ala.
Namun demikian, tidak semua hati terhubung dengan Allah Ta’ala. Ada hati-hati yang berpenyakit akut bahkan mati hingga tak kuasa berhubungan dengan Allah Ta’ala yang Mahasuci. Inilah 5 hal yang menjadi penghalang bagi hati hingga tidak bisa mengakses sekian banyak hidayah yang Allah Ta’ala hamparkan di muka bumi ini dalam banyak peristiwa.
Dzunub (Dosa)
Bukan sekadar dosa dan kesalahan, tapi dosa dan kekeliruan yang menumpuk hingga sukar ditaubati. Pelakunya tidak memiliki keinginan taubat yang benar. Mereka bangga dan senang bergelimang dosa serta senantiasa berada di dalam kesalahan.
Jahlu (Bodoh)
Bukan mereka yang tidak pernah sekolah formal. Jahlu ini disematkan kepada mereka yang amat pandai dalam urusan dunia dengan berjenis-jenis gelar dunianya, tapi sangat bodoh terhadap ilmu agama Islam karena malas belajar. Kemalasannya juga didorong oleh sikap meremehkan, menganggap ilmu agama sebagai sesuatu yang tidak penting bagi mereka.
Hawa Tutba’u (Nafsu yang Dituruti)
Nafsu itu bawaan. Orang beriman memiliki nafsu. Orang-orang kafir pun demikian. Bedanya, orang beriman mengekang dan tidak berkompromi dengan nafsunya, sedangkan orang-orang kafir menjadi pemuja nafsu dan melakukan semua yang dibisikannya. Padahal menuruti nafsu tak ubahnya meminum air samudra yang tak akan pernah mengenyangkan dan justru mengundang lapar serta dahaga yang kian menyengat.
Hubb ad-Dunya (Cinta Dunia)
Ialah kecintaan yang berlebihan terhadap dunia dan seluruh pernak-perniknya. Kecintaan yang berakibat pada butanya nurani hingga tak kuasa membedakan mana yang halal dan haram. Semua diterjang asal keinginan dan maksudnya tercapai. Mereka akan senantiasa seperti ini hingga dimasukkan ke dalam liang kubur.
Asy-Syaithonu Rokibuhu
Ini yang paling parah. Ialah berkumpulnya empat jenis hijab sebelumnya. Bermula dari menumpuknya dosa hingga membuat seorang hamba malas mempelajari ilmu-ilmu Islam, mengikuti semua desakan nafsu syahwat, sangat berhasrat untuk menumpuk dunia hingga ajal menjemputnya.
Semoga Allah Ta’ala melindungi kita dari lima hijab hati ini. Semoga Allah Ta’ala menjadikan hati kita senantiasa terhubung dengan-Nya. Aamiin.
Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]
Rujukan: Mutiara Hikmah Facbook 1, KH Muhammad Arifin Ilham, Sygma Publishing, Bandung.