Lanjutan dari 10 Kunci Keberkahan dalam Berbisnis yang Banyak Diabaikan Para Pengusaha (2)
Sampaikan Kelemahan (Cacat)
Pengusaha Muslim sangat menekankan kejujuran dalam bisnisnya. Sampaikan apa adanya. Jangan dilebih-lebihkan. Jika terdapat kekurangan atau cacat, sampaikan. Jangan disembunyikan, apalagi dengan kesengajaan.
Dengan menyampaikan kekurangan, pembeli bisa memutuskan untuk melanjutkan atau mengurungkan akad. Namun jika disembunyikan, pembeli akan merasa kecewa. Kecewa inilah yang menghalangi seorang pengusaha dari keberkahan.
Akan tetapi, pengusaha yang baik akan memberikan produk terbaik. Ia hanya menjual kualitas paling atas. Jika ada kekurangan, dia akan memperbaiki atau urung menjualnya sebab tidak mau membuat konsumen kecewa.
Jangan Menipu
Dalam sebuah hadits disebutkan, “Siapa yang melakukan penipuan, ia bukan termasuk bagian dari kami.”
Menipu amat banyak jenisnya. Mulai dari yang paling nyata berupa penipuan kualitas produk terkait spesifikasi, memposting barang yang tidak ada stoknya, menipu dengan alamat palsu, meminta pembayaran lalu ditinggal kabur, dan lain sebagainya.
Tidaklah seorang penjual menipu, kecuali dia akan ditipu yang lebih besar lagi. Tidaklah seorang pengusaha melakukan penipuan, melainkan Allah Ta’ala akan membuka kedoknya dan memberikan ganjaran yang setimpal untuknya, di dunia, di akhirat, atau keduanya.
Hindari dari 3 Sifat
Ialah Maisir (Perjudian), Gharar (Spekulatif), dan Riba.
Jika Anda bersikukuh dengan riba, perhatikanlah ancaman dari Allah Ta’ala berikut ini, “Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), ketahuilah bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu. Kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.” (Qs. al-Baqarah [2]: 279)
Allah Ta’ala juga menegaskan, “Dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta benda orang dengan jalan yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih.” (Qs. an-Nisa [4]: 161)
Dalam hitungan manusia, riba menghasilkan pertambahan. Tapi ingat, ia tidak bertambah di sisi Allah Ta’ala. Bahkan ada begitu banyak kebaikan yang diambil bagi seorang penjual atau pengusaha yang terlibat riba.
“Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipatgandakan (pahalanya). (Qs. ar-Rum [30]: 39)
Semoga Allah Ta’ala memberikan keberkahan pada usaha yang kita jalankan. Aamiin.
Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]