Rahasia Keshalehan Luqman al-Hakim

0

Nama aslinya Luqman bin ‘Anqa bin Sadun. Bukan seorang nabi atau utusan Allah Ta’ala. Namun, namanya harum mewangi surga dan dijadikan salah satu nama surat dalam al-Qur’an. Ialah surat ke tiga puluh satu yang terdiri dari tiga puluh empat ayat.

Tentu, ada hikmah yang banyak di balik penetapan namanya sebagai salah satu nama surat dalam al-Qur’an. Pasti pula ada amalan keshalehan yang telah menjadi kebiasaan dalam dirinya, di sepanjang usianya. Kira-kira, apa sajakah amalan rahasia Luqman? Sehingga namanya senantiasa dikenang dan menjadi salah satu teladan bagi seluruh ayah di muka bumi.

Luqman memiliki anak yang bernama Tsaran bin Luqman. Sosoknya amat sederhana, sama sekali tak terlihat gambaran kekayaan apalagi kemewahan dalam dirinya. Terang Salim A Fillah dalam Lapis-Lapis Keberkahan, “Seorang budak penggembala kambing bertubuh kurus, berkulit hitam, berhidung pesek, dan berkaki kecil.”

Meski begitu, lanjut penulis shaleh kelahiran Yogyakarta ini, “Manusia menggelar hamparan mereka baginya, membuka pintu mereka selebar-lebarnya, dan berdesak-desak menyimak kata-kata hikmahnya.”

Suatu hari, ada yang bertanya kepada Luqman, “Apa yang membuatmu sampai pada kedudukan semulia ini?”

Luqman pun menyampaikan jawaban dengan penuh rendah hati, menyebut beberapa amalan yang sudah menjadi kebiasaan dan mendarah daging dalam dirinya.

  • Menahan (menjaga) pandangan
  • Menjaga lisan
  • Memperhatikan makanan
  • Memelihara (menjaga) kemaluan
  • Berkata jujur
  • Menunaikan janji
  • Menghormati tamu
  • Memedulikan tetangga
  • Meninggalkan semua yang tidak bermanfaat bagi dirinya

Selain Sembilan sifat mulia itu, sosok yang tidak dikaruniai nasab, kerhormatan, harta atau jabatan ini juga memilki sifat-sifat mulia sebagaimana dituturkan dari Abu Darda Radhiyallahu ‘anhu.

  • Seorang yang tangguh
  • Pendiam
  • Pemikir
  • Berpandangan mendalam
  • Tidak pernah terlihat oleh orang lain tidur siang, meludah, berdahak, kencing, buang air besar, menganggur ataupun tertawa seenaknya.
  • Tidak pernah mengulang kata-katanya, kecuali ucapan hikmah yang diminta penyebutannya kembali oleh orang lain.

Itulah rahasia keshalehan Luqman, yang karenanya ia mendapat gelar Sang Bijaksana (al-Hakim). Dialah seorang ayah yang mengajarkan syukur, tauhid, berbakti kepada orang tua, merasa diawasi oleh Allah Ta’ala, shalat, dan anjuran untuk beramal baik atau perintah meninggalkan kemungkaran kepada anaknya dengan panggilan cinta “Ya Bunayy, (wahai anakku sayang).” [Pirman]

Artikel sebelumnyaDoa Anak Hafal Qur’an Bangunkan Ayah yang Telah 15 Tahun Koma
Artikel berikutnyaOrang yang Tidak Dikabulkan Doanya