Nabi Melihat Orang Ini Menyeret Ususnya di Neraka

0

Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan satu nama orang yang diseret ususnya di neraka. Siapakah orang itu? Amalan apakah yang dia kerjakan sehingga membuahkan siksa yang amat pedih di neraka-Nya?

Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Aku menyaksikan ‘Amr bin ‘Amir al-Khuza’i menyeret ususnya di neraka.” Lanjut Nabi sebagaimana dikutip oleh Imam Ibnu Katsir dalam Tafsirnya, “Ia adalah orang yang pertama kali mengadakan saa-ibah.”

Imam Ibnu Katsir mengatakan, “Ia adalah ‘Amr bin Luhay bin Qama’ah. Salah satu pemimpin Bani Khuza’ah yang memegang kekuasaan atas Ka’bah setelah kabilah Jurhum. Ia merupakan orang yang pertama kali mengubah agama Ibrahim.”

Disebutkan, ‘Amr memasukkan berhala-berhala ke Hijaz, lalu menyeru orang-orang untuk menyembahnya dengan dalih mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. Selain itu, ia juga membuat ketentuan-ketentuan jahiliyah terkait hewan-hewan ternak yang diperuntukkan bagi thagut yang mereka sebut sebagai tuhan, dan ketentuan-ketentuan sesat lainnya.

Di antara ketentuan itu adalah bahiirah, saa-ibah, washiilah, haam.

Bahiirah adalah nama untuk unta yang dilindungi susunya. Tidak boleh diperas, lalu diperuntukkan kepada thagut. Jika bahiirah tidak diperas susunya, maka saa-ibah adalah unta yang tidak dibolehkan mengangkut sesuatu. “Mereka,” jelas Imam Ibnu Katsir mengutip penjelasan Imam al-Bukhari, “telah mempersembahkan unta itu untuk sesembahan-sesembahan mereka.”

Jika ada unta yang melahirkan anak betina, lalu anak kedua juga betina tanpa diselingi dengan kelahiran unta jantan, maka unta betina yang dilahirkan pertama itu dinamakan washiilah. Washiilah ini juga dipersembahkan kepada thagut-thaghut.

Nah, bagi unta jantan yang mampu mengawini unta betina berkali-kali, ia dinamai haam, kemudian dipersembahkan kepada thaghut serta tidak diperbolehkan mengangkat beban apa pun.

Selain dinukil dari penjelasan Imam al-Bukhari, penjelasan ini juga disampaikan oleh Imam Muslim dan Imam an-Nasa’i.

Kesemua ini merupakan satu di antara jenis kejahiliyahan-kejahiliyahan kaum Quraisy yang menciptakan tuhan-tuhan selain Allah Ta’ala. Mereka bertindak amat bodoh, tetapi merasa pandai sebab senantiasa berada dalam buaian rayuan setan yang terkutuk dan terlaknat. [Pirman/Kisahikmah]

Artikel sebelumnyaHari Itu, Nabi Melihat Surga dan Neraka Tanpa Penghalang
Artikel berikutnyaBeginilah Kemuliaan Akhlak Imam asy-Syafi’i dan Imam Ahmad